Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pengusaha Konfeksi Rumahan Ketar-ketir Hadapi Banjir Pakaian Impor Berharga Murah

image-gnews
Suasana di salah satu gudang konveksi di Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Juli 2024. Dalam dua bulan terakhir, pengelola konfeksi memangkas jumlah pekerja hingga 50 persen akibat sepinya orderan yang masuk. TEMPO/Nandito Putra
Suasana di salah satu gudang konveksi di Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Juli 2024. Dalam dua bulan terakhir, pengelola konfeksi memangkas jumlah pekerja hingga 50 persen akibat sepinya orderan yang masuk. TEMPO/Nandito Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iskak kini harus rela turun status sebagai tukang potong kain di salah satu konfeksi yang berlokasi di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan karena sepinya orderan saat ini, Jakarta Selatan. Pria 40 tahun kelahiran Bukittinggi yang sebelumnya merupakan pemilik pabrik konfeksi di Cipadu, Kota Tangerang menduga, sepinya orderan akibat membanjirnya produk impor di pasar saat ini.

"Sudah dua bulan ini tidak beroperasi, orderan sedang sepi," kata Iskak saat ditemui di sela-sela pekerjaannya, Jumat, 12 Juli 2024.

Para pekerja konfeksi dibayar berdasarkan jumlah pakaian yang mereka hasilkan. Lantaran pesanan yang masuk kian sedikit, akhirnya satu per satu pekerja di tempatnya mengundurkan diri. "Sudah tidak bisa menutupi sewa tempat dan listrik," kata dia. 

Di tempat ia bekerja sekarang, Iskak bertugas sebagai mandor yang membawahi 18 pekerja. Ketika masih mengelola pabrik sendiri, dirinya mempekerjakan 10 orang. Keahliannya sebagai tukang jahit ia peroleh dari sang paman. Iskak bercerita spesialisasinya adalah membuat pakaian anak dan pakaian wanita.

Dalam tiga bulan terakhir atau setelah Lebaran, Iskak mendapati tiga usaha konfeksi di Cipadu berhenti beroperasi. Iskak mengatakan sesama pengusaha konfeksi di Cipadu umumnya saling kenal satu sama lain.

"Penyebabnya karena minimnya orderan yang masuk. Biasanya dalam satu bulan, bisa mengerjakan  tiga hingga empat orderan berbeda sekaligus. Tapi sejak awal tahun sudah melandai," katanya.

Iskak menyebut, pelanggan yang menggunakan jasa konfeksi kebanyakan menjual pakaian jadi di lokapasar. Beberapa ada yang menjualnya di Pasar Cipulir atau Pasar Tanah Abang. 

"Pengakuan kawan-kawan yang main di online juga sepi. Jadi mereka tidak membeli bahan untuk membuat barang. Akhirnya berdampak ke kami," katanya.

Masih di kawasan Petukangan, konfeksi rumahan yang dikelola Doni Rahmat pada siang itu tidak terlalu sibuk. Dari 12 mesin jahit yang ada, hanya empat yang sedang beroperasi. Tiga pekan lalu Doni mengatakan sebagian pekerja memilih pindah ke konfeksi lain lantaran minimnya pesanan yang masuk ke tempatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di ruangan seluas lapangan bulu tangkis itu, kini hanya ada empat pekerja yang bertugas sebagai tukang potong kain hingga menjahit pola-pola yang dibentuk menjadi celana kargo. "Tiap tahun setelah pandemi memang cenderung turun. Tapi jumlah produksi menurun paling drastis dalam tiga bulan ini sehingga kalau ada borongan, itu bisa di-handle lima orang," katanya kepada Tempo, Jumat, 12 Juli 2024.

Iskak dan Doni meyakini faktor lesunya sektor hilir dari industri tekstil disebabkan maraknya produk impor yang dijual murah di pasaran. Iskak, mengatakan di pasar online, satu celana kargo pria dewasa dijual hanya Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu.

"Dari mana hitungannya bisa dijual semurah itu. Sementara kalau dihitung dari modal bahan, upah jahit dan pembuatan label, satu celana modalnya Rp 90 ribu hingga Rp 120 ribu," katanya. "Tapi apakah itu ilegal atau bagaimana, saya tidak bisa memastikan. Logikanya tidak mungkin kalau pakaian impor, harganya lebih murah daripada prdouk lokal."

Ketua Ikatan Pengusaha Konfeksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman, mengatakan ada 2.000 konfeksi rumahan yang mengalami penurunan produksi. "Jumlah penurunan produksinya hingga 70 persen," kata Nandi.

Selain menurunnya jumlah produksi oleh konfeksi rumahan, Nandi menyebut ada puluhan konfeksi yang tergabung dalam IPKB terpaksa tutup. "Ini karena produk impor ilegal membanjiri pasar lokal dengan harga yang sangat murah," katanya.

Nandi mengatakan, permintaan terhadap produk tekstil cenderung stabil. Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan kapasitas produksi oleh konfeksi rumahan. "Kami bisa membaca dari laporan anggota bahwa terjadi penurunan. Kalau begitu, indikasinya jelas bahwa pasar kita dipenuhi barang impor ilegal yang dijual dengan harga murah," ujarnya.

Pilihan Editor: Produsen Tekstil Sebut Pemerintah Tak Serius Berantas Impor Ilegal: Pakaian Jadi Label Cina Dijual di Bawah Rp 20 Ribu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024. Pemerintah akan mengenakan bea masuk tambahan demi melindungi produk lokal dari gempuran barang impor. TEMPO/Tony Hartawan
Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

Hippindo sebut rencana pemindahan jalur masuk belum tentu selesaikan masalah. Justru berpotensi hambat impor legal.


Kritik Rencana Pemindahan Jalur Masuk Impor, Hippindo Sarankan Perbanyak Produksi Dalam Negeri

1 hari lalu

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah saat ditemui di Gerung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kritik Rencana Pemindahan Jalur Masuk Impor, Hippindo Sarankan Perbanyak Produksi Dalam Negeri

Hippindo kritik rencana pemerintah memindahkan jalur masuk impor tujuh komoditas ke Indonesia timur. Apa alternatifnya?


Hippindo Sebut Pemindahan Jalur Masuk Impor Bakal Picu Kenaikan Harga Barang

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024. Pemerintah akan mengenakan bea masuk tambahan demi melindungi produk lokal dari gempuran barang impor. TEMPO/Tony Hartawan
Hippindo Sebut Pemindahan Jalur Masuk Impor Bakal Picu Kenaikan Harga Barang

Hippindo menilai rencana pemerintah memindahkan jalur masuk impor tujuh kompditas ke Indonesia timur akan memicu kenaikan harga barang. Mengapa?


KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

3 hari lalu

Franciska Simanjuntak. KPPI. Kemendag.go.id
KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

Simak informasi lengkap tentang kasus impor benang filamen artifisial yang baru saja dihentikan penyidikannya oleh KPPI


Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

4 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu anak-anak di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Dua anak di antaranya memberikan lukisan bergambar pohon, bendera berbagai negara, dan tangan berjabatan serta bertuliskan
Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.


Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

4 hari lalu

Dampak Banjir Barang Impor, Industri Tekstil Dalam Negeri Makin Terpuruk
Industri Tekstil Kian Terpuruk, Ini Langkah Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat sejumlah langkah merespons kondisi industri tekstil yang kian terpuruk.


Banjir Barang Impor Tidak Terbendung, Menteri Agus Gumiwang: PMI Manufaktur terus Terpuruk

4 hari lalu

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ditemui usai membuka Tech Summit di kantor PIDI 4.0, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Banjir Barang Impor Tidak Terbendung, Menteri Agus Gumiwang: PMI Manufaktur terus Terpuruk

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan PMI manufaktur Indonesia terus terpuruk karena dampak banjir barang impor.


Terpopuler: Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Alasan Misbakhun Ikut Seleksi Anggota BPK

5 hari lalu

Buruh dari Aliansi Pekerja Textile Garment Dan IKM melakukan aksi unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2024. Buruh menuntut pemerintah untuk segera menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil dari ancaman kebangkrutan dan PHK massal terkait derasnya produk tekstil impor murah yang masuk ke pasar dalam negeri tanpa proteksi dari pemerintah. TEMPO/Prima Mulia
Terpopuler: Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Alasan Misbakhun Ikut Seleksi Anggota BPK

Menaker Ida Fauziyah mengakui adanya tren peningakatan PHK. Kemnaker mencatat ada 46 ribu kasus PHK sepanjang Januari hingga Agustus 2024.


Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Paling Banyak di Jateng

5 hari lalu

Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu 3 Juli 2024. Dalam aksinya massa buruh menyerukan penolakan PHK pada industri tektil dan jasa logistik. Selain itu buruh juga menyerukan dicabutnya Cabut Permendag No 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. TEMPO/Subekti.
Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Paling Banyak di Jateng

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengkonfirmasi adanya 46 ribu kasus pemutusan hubungan kerja atau PHK sepanjang Januari hingga Agustus 2024.


Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Menaker: Mudah-mudahan Tak Lebih Tinggi dari 2023

5 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah di Wisma Indonesia di dalam kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, China pada Selasa 2 Juli 2024. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Menaker: Mudah-mudahan Tak Lebih Tinggi dari 2023

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui adanya tren peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2024.