TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memuji Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai kepala negara yang berhasil memimpin Indonesia keluar dari krisis multidimensi seperti sekarang.
"Kita harus melihat, inilah pertarungan pemimpin-pemimpin negara," kata Bahlil saat memberikan kuliah umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, yang disiarkan langsung di YouTube, pada Kamis, 11 Juli 2024.
Keberhasilan Jokowi, menurut Bahlil, terlihat dari bagaimana Kepala Negara berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024 tetap berada di atas 5 persen. Sementara inflasi masih terjaga di bawah 3 persen. Sementara inflasi di Argentina, Turki, kata Bahlil, sudah mencapai 80 persen dan bahkan lebih dari 100 persen.
"Pertumbuhan ekonomi stabil dan inflasi yang stabil disebabkan karena kepemimpinan yang kuat," ucap Bahlil.
Menteri Bahlil juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 masih di atas 5 persen dan inflasi di bawah 3 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun lalu tercatat sebagai salah satu pertumbuhan terbaik di dunia.
Ia menyebutkan hanya tiga negara yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi terbaik sepanjang 2023. Ketiga negara itu, yakni India, Cina, dan Indonesia. "Selebihnya di bawah 5 persen," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu di antaranya didorong investasi. Dia mengatakan, tugas Kementerian Investasi adalah mendatangkan investasi. "Tapi yang mengurus investasi di daerah, itu camat, lurah, sekda, kepala dinas. Mereka ini lulusan-lulusan IPDN."
Sementara target investasi Indonesia pada 2023 adalah Rp 1.400 triliun. Menurut dia, target ini yang diberikan oleh Presiden Jokowi. "Dan kita mampu menyelesaikan Rp 1.418,9 triliun," kata dia. Sementara realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 52,4 persen dan penanaman modal dalam negeri atau PMDN 47 persen. "Antara Jawa dan luar Jawa sekitar 51,5 persen," ucap dia.
Dari investasi sepanjang 2023 tersebut, Bahlil menyebutkan bahwa penyerapan tenaga kerja periode Januari-Desember tahun itu sebanyak 1.823.543. Bahlil menjelaskan, di Asia Tenggara untuk sektor manufaktur Indonesia paling besar peminat penanaman modal asing.
Selanjutnya, Bahlil mengatakan ada empat yang menjadi kontribusi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yaiut konsumsi, investasi, spending pemerintah, dan ekspor-impor. Adapun nilai investasi asing masuk ke Indonesia dari periode 2019-2023 dengan nilai terbesar di peringkat pertama adalah Singapura, diikuti Tiongkok, dan Jepang.
Investasi Singapura ke Indonesia pada 2019 sebesar US$ 6,5 miliar, 2020 (US$ 9,8 miliar), 2021 (US$ 9,4 miliar) 2022 (US$ 13,3 miliar), dan 2023 (US$ 15,4 miliar). "Selama ini kan mereka bilang Cina, Cina. Kami bicara grup WA paling banyak hoaksnya," tutur Bahlil.
Pilihan Editor: Bahlil: Hilirisasi Sekarang Itu Belum Betul-betul Berkeadilan 100 Persen