Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Rata-rata Gaji Lulusan S1 pada 2024? Begini Catatan BPS

image-gnews
Sejumlah pencari kerja antre untuk masuk ke dalam area Pameran Bursa Kerja di Thamrin City, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan nasional dengan 1.200 lowongan pekerjaan itu bertujuan untuk untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Sejumlah pencari kerja antre untuk masuk ke dalam area Pameran Bursa Kerja di Thamrin City, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan nasional dengan 1.200 lowongan pekerjaan itu bertujuan untuk untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data rata-rata upah atau gaji sebulan pekerja di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikannya per Februari 2024. Rerata jumlah penghasilan bersih pekerja yang tidak/belum pernah sekolah hingga lulusan universitas berada di angka Rp 3.040.719 per bulan. 

Lantas, Berapa Rata-rata Gaji Lulusan S1?

Berdasarkan data BPS, gaji pekerja lulusan perguruan tinggi yang mencakup sarjana reguler (D4) atau sarjana (S1) maupun pascasarjana, termasuk magister (S2) dan doktor (S3) adalah Rp 4.685.241 per bulan. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan lulusan vokasi (diploma I/II/III) atau akademi, yaitu sebesar Rp 3.868.555 per bulan. 

Adapun rincian rata-rata gaji pekerja berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan sebagai berikut:

- Tidak/belum pernah sekolah: Rp 1.314.304.

- Tidak/belum tamat sekolah dasar (SD): Rp 1.749.210.

- SD: Rp 1.970.141.

- Sekolah menengah pertama (SMP): Rp 2.194.956.

- Sekolah menengah atas (SMA) umum: Rp 2.842.749.

- Sekolah menengah atas kejuruan (SMK): Rp 2.891.948.

- D1/D2/D3 atau akademi: Rp 3.868.555.

- Universitas: Rp 4.685.241. 

Daftar Rata-rata Gaji Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan 2024

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, rata-rata gaji bersih sebulan pekerja menurut menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan dan jenis pekerjaan utamanya sebagai berikut: 

1. Tidak/Belum Pernah Sekolah

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.824.652.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: -
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 402.682.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.080.841.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.227.779.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 636.959.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 1.863.551.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.123.781. 

2. Tidak/Belum Tamat SD

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.394.666.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 657.327.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 1.580.961.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.781.821
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.112.837.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 1.663.585.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 1.940.701.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.873.043. 

3. Lulusan SD

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.184.501.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 2.084.631.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 1.922.518.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.849.937.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.411.699.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 1.936.968.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.109.150.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.943.648. 

4. Lulusan SMP

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.644.017.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 2.580.429.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.176.863.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.790.556.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.583.508.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.236.277.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.387.053.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 2.344.035. 

5. Lulusan SMA

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 2.227.917.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 3.191.059.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.773.807.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 2.566.763.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 2.198.047.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.548.183.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.993.012.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 3.934.385. 

6. Lulusan SMK

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 3.095.888.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 3.504.198.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.961.859.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 2.447.662.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 2.305.652.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.600.836.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.999.404.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 3.620.025. 

7. Lulusan Diploma/Akademi

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 3.317.527.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 6.419.342.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 3.817.733.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 5.112.126.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 3.166.034.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.016.697.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 4.911.339.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 4.150.590. 

8. Lulusan Universitas

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 4.180.902.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 10.247.640.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 4.327.138.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 5.338.564.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 5.613.379.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 5.685.055.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 5.290.171.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 5.624.492. 

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Sultan HB X soal BUMN Pabrik Tekstil yang Diduga Rumahkan Karyawan: Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Sebut Batas Gaji Pekerja Program Pensiun Tambahan Masih Tunggu PP

1 hari lalu

Pekerja menjahit tas di pabrik pembuat perlengkapan luar ruang, Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
OJK Sebut Batas Gaji Pekerja Program Pensiun Tambahan Masih Tunggu PP

OJK menyebut pengaturan batas gaji pekerja yang akan dikenakan program pensiun tambahan masih menunggu peraturan pemerintah.


Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin saat Rakor Tingkat Menteri Tindak Lanjut Dukungan Bantuan Kemanusiaan Akibat Bencana Tanah Longsor di Prov. Enga, Papua Nugini di Kemenko PMK, Jakarta, 1 Juli 2024. Budi Gunadi Sadikin, pihaknya telah menyediakan lima kelompok bantuan kesehatan. Kelompok pertama berupa obat-obatan sebanyak 44 paket, kedua berbentuk makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, ketiga merupakan obat-obatan khusus untuk malaria, keempat adalah hygiene kit atau perlengkapan kesehatan sebanyak 665 paket, dan bantuan water purifier (penjernih air) karena air bersih diperlukan di sana. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

Budi Gunadi Sadikin merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung. Ia ingin gaji rektor ITB naik menjadi ratusan juta rupiah.


BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

3 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

Fenomena deflasi selama empat bulan berturut-turut tahun ini bukanlah hal yang baru, pernah terjadi pada krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008.


KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

3 hari lalu

Franciska Simanjuntak. KPPI. Kemendag.go.id
KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

Simak informasi lengkap tentang kasus impor benang filamen artifisial yang baru saja dihentikan penyidikannya oleh KPPI


JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

3 hari lalu

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji ditemui di Jakarta, Kamis. 2 Mei 2024. ANTARA/Sean Filo Muhamad
JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

Koordinator JPPI Ubaid Matraji meragukan kesimpulan BPS jika biaya pendidikan dasar jadi penyumbang utama inflasi di Agustus lalu. Sebab biaya pendidi


Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

3 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun
Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengungkapkan bahwa pengeluaran militer tambahan untuk serangan ke Gaza akan didanai oleh pemotongan anggaran


Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

4 hari lalu

Anomali Harga Gabah di Musim Kemarau BPS melaporkan penurunan harga gabah kering panen di tingkat petani sebesar 1,15% pada Agustus 2024, di tengah tantangan El Nino dan kemarau panjang. Dok. Kementan
Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

Penurunan harga beras sebagian besar disebabkan oleh beberapa wilayah sentra yang tengah memasuki masa panen raya. Sementara itu, kenaikan harga di sejumlah daerah umumnya terjadi di wilayah yang tidak sedang dalam masa panen.


Wisatawan Mancanegara Meningkat Tahun Ini

5 hari lalu

Seorang satawan asing berselancar, di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024. Berdasarkan data per Juni - Agustus 2024, jumlah arus kunjungan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di tiga Gili Trawangan, Air dan Meno, mengalami peningkatan (High Season) mencapai 6.620.050 wisatawan mancanegara, sehingga menaikkan jumlah okupansi hotel hingga 95 persen. TEMPO/Imam Sukamto
Wisatawan Mancanegara Meningkat Tahun Ini

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sejak Januari hingga Juli 2024 mencapai 7,75 juta.


BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

5 hari lalu

Pedagang melayani pembeli di salah satu kios di Pasar Rumput, Jakarta, Senin 3 Juni 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2024 mencapai 2,84 persen secara tahunan (yoy) dan deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan (mtm) dengan komoditas penyumbang utama inflasi bulan lalu adalah harga beras. TEMPO/Tony Hartawan
BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi bulanan selama empat bulan beruntun. Deflasi Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya


5 Fakta tentang Kelas Menengah: Dibutuhkan tapi Kurang Perhatian Pemerintah

5 hari lalu

Daihatsu Rocky Hybrid pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 18 Juli 2024. SUV tersebut hadir melalui varian tertingginya, yakni Premium G HEV 1.2 L. Mobil ini dilengkapi dengan teknologi e-Smart Hybrid dan dijual di pasar otomotif domestik di Jepang. TEMPO/Tony Hartawan
5 Fakta tentang Kelas Menengah: Dibutuhkan tapi Kurang Perhatian Pemerintah

Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang dianggap sebagai penggerak perekonomian karena memiliki pengeluaran konsumsi tinggi.