Perry menyatakan, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan Pemda untuk mengendalikan tingkat inflasi jika melebihi 5 persen. Hal ini dilakukan berulang setiap minggunya.
Selain itu, BI bersama Pemda juga melakukan operasi pasar. Dengan demikian, distribusi bahan pokok dapat dipastikan. Perry menambahkan, BI juga bisa melakukan pemetaan di daerah. "Kami juga ikut operasi pasar bersama Pemda. Pemda juga ada anggaran APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) untuk ketahanan pangan, stabilisasi harga."
Pada masa-masa seperti ini, kata Perry, Indonesia memang masih harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri. Pasalnya, waktu panen akan jatuh sekitar bulan April atau Mei. "Nah tentu saja, dalam bulan-bulan seperti ini, karena panennya mungkin baru April dan Mei, ya untuk sementara harus dipenuhi dari impor dari luar negeri," ujar Perry dalam diskusi yang juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Infobank TV itu.
Apabila impor tidak dilakukan, menurut Perry, bisa menimbulkan inflasi yang tinggi dan BI terpaksa harus menaikkan suku bunga. "Responsnya, ya seperti Amerika sama Eropa. Kemarin Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pasokan distribusi."
Perry menaksir, harga bahan pokok sekitar Hari Raya Idul Fitri pada bulan April masih mengalami naik-turun. "Oleh karena itu, kami pastikan inflasi pangannya itu terkendali, supaya tidak merepet ke yang lain-lain," tutur Perry.
Pilihan Editor: Kemenkeu Umumkan Kenaikan Gaji ASN, TNI, Polri dan Pensiunan Resmi Cair Maret 2024