TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog untuk terus menggelontorkan stok cadangan beras pemerintah (CBP). Untuk itu, Bapanas bersama Perum Bulog akan melipatgandakan gelontoran CBP ke masyarakat.
“Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan khusus untuk Januari Februari sebelum panen besar tahun ini, khusus untuk beras, ini di-double-kan. Bukan bantuan pangan ya, tetapi beras untuk stabilisasi," kata Arief dalam keterangannya pada Selasa, 31 Januari 2024.
Arief mengaku sudah melakukan rapat dengan seluruh penggiling padi yang ada di Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha penggilingan menyampaikan harga gabah hari ini lebih dari Rp 8.000. Dengan demikian,
Menurut Arief, angka tersebut sangat tinggi sehingga apabila pemerintah tidak menggelontorkan CBP, harga beras akan terus meroket. Ia memperkirakan tanpa bantuan pangan beras, harga beras di dalam negeri bisa di atas Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," ungkapnya.
Ia pun memastikan stok pangan strategis selalu cukup dengan harga yang stabil di pasaran. Bapanas telah merancang berbagai program, terutama dalam mengatasi fluktuasi kondisi perberasan nasional.
Selanjutnya: Bapanas menugaskan Perum Bulog untuk menyediakan CBP minimum 1 juta ton....