Bahkan, kata Bahlil, warga bisa mendapat kompensasi rumah lebih dari Rp 120 juta di tempat relokasi. Dengan catatan, harga rumah lama mereka melebihi angka tersebut. Ia berujar, Badan Pengusahaan atau BP Batam akan menggunakan kantor jasa penilai publik (KJPP) untuk melakukan perhitungan. Selain itu, ia memastikan pemerintah menghitung biaya kompensasi bagi masyarakat yang memiliki tambak ikan, tanaman, ataupun perahu.
Selebihnya, Bahlil berjanji akan melibatkan masayrakat Rempang menjadi bagian dari investasi. "Kami oke-kan. Sudah dibicarakan dengan investornya," ucapnya.
Adapun Rempang Eco City merupakan proyek pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi. Proyek Strategis Nasional (PSN) itu diluncurkan di Kemenko Perekonomian pada 12 April 2023. PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang dengan nilai investasi sekitar Rp 381 triliun hingga 2080 mendatang.
PT Makmur Elok Graha menggandeng Xinyi Group dalam proyek tersebut. Investor asal Cina itu disebut-sebut akan mengembangkan fasilitas hilirisasi pasir kuarsa untuk mengembangkan solar panel. Xinyi Group menggelontorkan investasi setidaknya Rp 172 triliun. Karena itu, pemerintah berupaya menggusur warga Pulau dari lahan 2.000 hektare yang bakal digunakan Xinyi Group untuk mengeksekusi rencana investasi ini.
Sementara itu, Ahmad Fauzi dari Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang, mengatakan sampai saat ini mayoritas masyarakat Rempang masih menolak untuk direlokasi. "Jika Menteri Investasi Bahlil bilang 70 persen sudah mau dipindah, tunjukkan data itu kepada kami," kata Fauzi belum lama ini.
RIRI RAHAYU | YOGI EKA SAPUTRA
Pilihan Editor: Sosok Erwin Aksa, Keponakan Jusuf Kalla yang Isi Posisi Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran