TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional atau Bapanas menanggapi tentang empat komoditas yang pasokannya yang masih sangat tergantung impor. Keempat komoditas itu meliputi bawang putih, kedelai, gula konsumsi, dan daging.
"Kalau kita lihat trennya, kedelai sudah mengalami penurunan, namun harga di eceran masih tinggi. Ini tantangan kita," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Bapanas, I Gusti Ketut Astawa dalam diskusi yang disiarkan melalui kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu 18 Maret 2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya sudah menanyakan soal harga kedelai tinggi ini ke importir. Menurut Ketut, harga kedelai di importir sekarang sudah Rp 11.000 dari Rp 12.500.
"Artinya sudah sangat turun. Kenapa harga di eceran masih tinggi? Kemungkinan besar teman-teman di pengecer masih memiliki stok lama," ujar Ketut.
Soal ini, kata dia, pihaknya akan mengundang semua stakeholder pada Senin atau Selasa, 20 atau 21 Maret 2023. Pertemuan ini digelar untuk memastikan harga kedelai bisa diturunkan.
"Dari sisi bawang putih. Kemarin kami mendapat informasi dari teman-teman Kemendag (Kementerian Perdagangan) sudah ada 80 ribu yang memperoleh PI (Persetujuan Impor) sehingga kami akan memanggil itu," ucap Ketut.
Pemanggilan tersebut agar bawang putih bisa segera masuk ke Indonesia sebelum atau minimal pertengahan bulan puasa.
"Sehingga harga bisa terkendali, walaupun sekarang masih terkendali Rp 35.000 sampai Rp 36.000 per kilogram, menurut kami masih wajar," katanya.
Sementara daging kerbau impor, kata Ketut, diperkirakan mulai masuk ke Tanah Air pada pertengahan bulan suci Ramadan. Oleh sebab itu, ia optimistis harga daging bisa dikendalikan.
"Terakhir gula konsumsi, saya kira masih flat harganya antara Rp 13.500 sampai 14.000, sehingga menurut kami isunya masih kecil dan relatif bisa kita tolerir kenaikannya," tutur Ketut.
Pilihan Editor: Antam Luncurkan Emas Batangan Edisi Idul Fitri, Berapa Harganya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.