2. Hati-hati Beras Oplosan, Buwas: Ada Beras Rojolele Dicampur Beras Impor Thailand dan Vietnam
Satgas Pangan Kepolisian Daerah Banten bekerja sama dengan Perum Bulog menangkap tujuh tersangka kasus pengoplosan beras Bulog. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan ada enam merek beras lokal yang dioplos dengan beras impor dari Bulog.
"Ada Rojolele padahal berasnya yang di-mix beras impor dari Thailand dan Vietnam. Diganti bajunya, dijual premium," ucap Buwas saat ditemui kantor Polda Banten pada Jumat, 10 Februari 2023.
Ia menuturkan beras oplosan dijual hingga Rp 12.000 per kilogram Sementara Bulog menjual beras impor seharga Rp 8.300 per kilogram dan menerapkan penjualan maksimal Rp 8.900 per kilogram dengan harapan harga di level konsumen tak melebihi Rp 9.450 per kilogram.
Pengoplosan beras impor dengan beras lokal yang selanjutnya dibungkus dengan kemasan beras premium itu merugikan pembeli sekaligus menyebabkan upaya Bulog menekan harga beras tidak efektif. "Kalau tidak diawasi, maka akan hilang beras ini, tidak berpengaruh terhadap menurunkan harga," kata dia.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Beli Minyakita Tak Perlu KTP, tapi Zulhas Sebut Dibatasi 2 Liter
Pembelian minyak goreng pemerintah merek Minyakita tidak perlu menggunakan kartu tanda penduduk atau KTP. Namun, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau dikenal Zulhas mengatakan pembelian Minyakita dibatasi 2 liter.
Ditanya perihal penggunaan KTP untuk pembelian Minyakita, Zulhas menjawab dengan pembatasan.
"Sekarang saya tambahin aja 2 liter, di situ dipasang di setiap pasar pembeli hanya 2 liter atau 2 botol," kata Zulhas di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 10 Februari 2023.
Menurut Zulhas, rencana penggunaan KTP untuk membeli Minyakita cukup repot. Oleh sebab itu, pembatasan sudah cukup.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: 4. Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik...