TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dukungan dari pihak Jepang untuk membangun kereta api Makassar-Parepare. Budi Karya mengatakan pemerintah membuka kemungkinan untuk menawarkan kerja sama pengadaan rolling stock atau bakal pelanting kereta.
“Kami bicarakan tentang kemungkinan kerja sama rolling stock. Kan kita butuh suplai. Kita harapkan ini ada warna yang baik bahwa apa yang dikerjakan di Makassar, ada suppport dari Jepang,” ujar Budi Karya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Selasa, 7 September 2021.
Budi Karya melakukan kunjungan ke Jepang untuk bersamuh dengan sejumlah menteri dan stakeholder. Dalam kunjungan itu Budi Karya membicarakan percepatan sejumlah proyek infrastruktur, seperti kereta api Makassar-Parepare, MRT, Pelabuhan Patimban, hingga rencana pembuatan proving ground di Bekasi.
Menurut Budi Karya, operasional kereta Makassar-Parepare akan terealisasi pada tahun depan. Adapun proyek kereta ini dikerjakan oleh PT Celebes Railway Indonesia (PT CRI) dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (PII), PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Pendanaan proyek kereta tersebut tidak bersumber dari APBN.
Pembangunan jalur kereta api ini dimulai sejak 2015. Proyek tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pembangunan ini meliputi jalur kereta 145 kilometer dan 23 stasiun.
Proses peletakan batu pertama pembangunan kereta api Makassar-Parepare telah dilakukan enam tahun lalu pada Agustus 2014 di Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.
BACA: Menhub Pastikan Jepang Ikut Kelola Pelabuhan Patimban Mulai Desember 2021
FRANCISCA CHRISTY ROSANA