TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir meminta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA memperluas investasinya ke skala global. Ia ingin perusahaan manufaktur kereta api itu melakukan akuisisi untuk perusahaan-perusahaan luar negeri.
“Industri transportasi merupakan industri strategis jadi pasar dan peluang bisnisnya sangat besar,” ujar Erick Thohir saat mengunjungi pabrik INKA di Madiun, Jawa Timur, Jumat, 9 Maret 2021.
Dalam dua tahun terakhir, INKA mampu mengekspor lokomotif, kereta penumpang, kereta rel listrik, kereta penggerak, gerbong barang, light rail transit, hingga trem bertenaga baterai ke beberapa negara. Negara-negara yang menjadi pasar INKA mencakup kawasan Asia, Afrika, dan Australia.
Selain mengekspor produk kereta reguler, INKA memproduksi kereta rumah sakit yang dapat digunakan di masa pandemi Covid-19 atau di daerah bencana yang sulit ditembus oleh moda transportasi lain. Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah harus meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.
"Dengan produk yang sudah digunakan di Asia, Afrika, dan Australia, menandakan produk nasional kita diakui dan mampu terserap pasar global,” kata Erick.
INKA bersama LEN Industri (Persero) dan Wijaya Karya (Persero) Tbk telah membangun Indonesia Railway Development Incorporated for Afrika di Kinshaha. INKA juga membentuk konsorsium Kongo dan Indonesia Railway Development Consortium bersama KAI (Persero), LEN, dan Waskita Karya (Persero).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Ekspor Ke Filipina, PT INKA Kirim 3 Lokomotif dan 15 Gerbong