Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia pun meningkatkan intensitas triple intervention. "Bank Indonesia akan mengoptimalkan strategi intervensi di pasar DNDF, pasar spot, dan pasar SBN guna meminimalkan risiko peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah," kata Perry.
Dia mengatakan kebijakan itu untuk memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan Otoritas lain dalam melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah dan memitigasi dampak risiko COVID-19 terhadap perekonomian domestik. Menurut Perry, pemerintah telah dan akan terus meningkatkan ruang stimulus fiskal dan memberikan kemudahan berusaha di sektor riil termasuk kegiatan pariwisata dan ekspor-impor, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia sendiri konsisten menjaga stabilitas moneter, nilai tukar Rupiah, dan pasar keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Otoritas Jasa Keuangan menempuh kebijakan untuk melakukan stabilisasi pasar saham serta terus memperkuat ketahanan industri perbankan dan jasa keuangan lain.
Menurut data BI, pembelian SBN di pasar sekunder kata dia sudah mencapai Rp 103 triliun. "Di antaranya Rp 80 triliun kami beli SBB di pasar sekunder, tidak ada batasnya karena tujuan menstabilkan nilai tukar rupiah," ujar Perry.
Kurs rupiah hari ini, Senin, 2 Maret 2020, menyentuh posisi Rp 14.413 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menyebutkan kurs referensi Jisdor di level Rp 14.413 per dolar AS. Angka itu melemah 179 poin atau 1,26 persen dari Rp 14.234 pada Jumat pekan lalu.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 57 poin atau 0,4 persen ke level Rp 14.375 per dolar AS pada pukul 08.42 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
|