Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

image-gnews
Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif dan diperkirakan berlanjut tumbuh lebih tinggi pada 2024. Ekonomi NTB pada Triwulan-IV 2023 tercatat tumbuh sebesar 3,66 persen (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun 2023 tumbuh sebesar 1,80 persen (yoy).

Lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi 2023 terutama disebabkan oleh kinerja ekspor yang terkontraksi seiring tidak optimalnya aktivitas pertambangan (keterlambatan izin ekspor dan faktor cuaca). ‘’Pertumbuhan positif ekonomi NTB diperkirakan masih berlanjut pada Triwulan-I 2024 dan lebih tinggi, ditopang oleh konsumsi rumah tangga sejalan dengan periode HBKN Ramadhan,’’ kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Berry Arifsyah Harahap, Selasa 30 April 2024 malam.

Selain itu, akselerasi pertumbuhan turut ditopang oleh upaya optimalisasi kuota ekspor konsentrat tembaga yang berlaku hingga Mei 2024, sehingga berpotensi mendorong ekspor. Sejalan dengan itu, kinerja investasi diperkirakan tetap tinggi seiring dengan masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur smelter..

Dari sisi inflasi, pada Maret 2024 NTB mengalami inflasi sebesar 0,87 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya seiring dengan kenaikan tekanan dari kelompok VF. Adapun realisasi tersebut menyebabkan inflasi Provinsi NTB secara tahunan tercatat sebesar 3,63 persen (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 0,99 persen (ytd).

Ekonomi NTB pada Triwulan-IV 2023 tercatat tumbuh sebesar 3,66 persen (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun 2023 tumbuh sebesar 1,80 persen (yoy). Lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi 2023 terutama disebabkan oleh kinerja ekspor yang terkontraksi seiring tidak optimalnya aktivitas pertambangan (keterlambatan izin ekspor dan faktor cuaca).

Pertumbuhan positif ekonomi NTB diperkirakan masih berlanjut pada Triwulan-I 2024 dan lebih tinggi, ditopang oleh konsumsi RT sejalan dengan periode HBKN Ramadhan. Selain itu, akselerasi pertumbuhan turut ditopang oleh upaya optimalisasi kuota ekspor konsentrat tembaga yang berlaku hingga Mei 2024, sehingga berpotensi mendorong ekspor LN.

Sejalan dengan itu, kinerja investasi diperkirakan tetap tinggi seiring dengan masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur smelter. Dari sisi inflasi, pada Maret 2024 NTB mengalami inflasi sebesar 0,87 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya seiring dengan kenaikan tekanan dari kelompok VF. Adapun realisasi tersebut menyebabkan inflasi Provinsi NTB secara tahunan tercatat sebesar 3,63 persen (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 0,99 persen (ytd).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan harga komoditas pangan utama, hingga minggu ke IV April 2024, harga cabai merah dan gula tercatat mengalami kenaikan. Sementara itu, komoditas lainnya tetap terkendali. Pasca HBKN Idul Fitri, sejumlah harga komoditas pangan strategis terpantau mengalami penurunan seiring dengan normalisasi permintaan serta pasokan yang relatif memadai. Di sisi lain, terdapat kenaikan harga pada komoditas cabai merah sejalan dengan panen yang terganggu akibat hama dan adanya peningkatan permintaan dari luar daerah (Jawa, Bali dan Sumba). Selain itu, harga gula juga tercatat sedikit meningkat disebabkan oleh belum masuknya masa panen tebu

Perkembangan stabilitas sistem keuangan NTB penghimpunan DPK tumbuh lebih tinggi (7,24 persen yoy) pada Tw-I 2024 dan menopang likuiditas perbankan. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK)  perbankan di Provinsi NTB pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 7,24 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,62 persen (yoy).

Berdasarkan instrumennya, pertumbuhan yang lebih tinggi terutama didorong oleh pertumbuhan instrumen deposito dan tabungan yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, giro terpantau masih terkontraksi meski tidak sedalam triwulan sebelumnya. Berdasarkan golongan nasabah, peningkatan penghimpunan DPK terutama berasal dari pertumbuhan yang lebih tinggi dari DPK Pemerintah dan DPK Perseorangan. Sementara itu, DPK Swasta terpantau masih terkontraksi meski sudah tidak sedalam triwulan sebelumnya.

Pilihan Editor: Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DBS Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,2 Persen

2 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
DBS Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,2 Persen

Bank DBS prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh dipengaruhi investasi bidang infrastruktur, meningkatnya output sektor industri dan sektor jasa


DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

12 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

PT Bank DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 5 persen secara tahunan atau year on year.


Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

13 jam lalu

Wakil Ketua DPD PDIP NTB, Ruslan Turmudzi didampingi Sekretaris DPD PDIP NTB, Hakam Ali Niazi dan pengurus yang lain pada rapat kerja PDIP NTB di Mataram, Senin, 20 Mei 2024.,ANTARA/Nur Imansyah
Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.


Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

1 hari lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.


Sandiaga Uno Sebut Perputaran Ekonomi dari World Water Forum Bisa Capai Rp 1,5 Triliun

1 hari lalu

Seorang turis asing melewati baliho World Water Forum ke-10 di kawasan Nusa Dua, Bali, Indonesia, Jumat (17/5/2024). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym)
Sandiaga Uno Sebut Perputaran Ekonomi dari World Water Forum Bisa Capai Rp 1,5 Triliun

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yakin pergelaran event World Water Forum atau WWF ke-10 di Bali mengerek perputaran ekonomi.


Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah


Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (depan, kiri) berfoto bersama Presiden World Water Council Loic Fauchon (depan, kanan) dan sejumlah pengurus World Water Council sebelum Pertemuan Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin 20 Mei 2024. ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Bayu Pratama S
Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.


Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

2 hari lalu

Perusahaan fintech Paytren membeli 10 persen saham klub Polandia, Lechia Gdanks, senilai 2,5 juta euro atau Rp 42 miliar. Pengumuman itu disampaikan founder Paytren Yusuf Mansur, Sabtu 8 Desember 2018, di Bandung.
Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar


Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

3 hari lalu

Warga tengah beraktivitas pagi di bantaran rel kereta kawasan Cideng, Jakarta, Rabu 7 Februari 2024. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen pada 2024, setelah mengalami penurunan 1,12 persen pada 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.