Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stok BBM Hanya 12 Hari, Staf Ahli Pertamina Ungkap Bahayanya

image-gnews
Petugas SPBU Pertamina melayani konsumen yang akan mengisi bahan bakar minyak  di Bintaro, Tangerang Selatan, 21 April 2017. Dalam rangka memperingati hari Kartini pengelola SPBU mengajak seluruh pegawai SPBU untuk mengenakan mengenakan baju kebaya dan baju adat. ANTARA/Muhammad Iqbal
Petugas SPBU Pertamina melayani konsumen yang akan mengisi bahan bakar minyak di Bintaro, Tangerang Selatan, 21 April 2017. Dalam rangka memperingati hari Kartini pengelola SPBU mengajak seluruh pegawai SPBU untuk mengenakan mengenakan baju kebaya dan baju adat. ANTARA/Muhammad Iqbal
Iklan

Tempo.Co, Jakarta - Staf Ahli PT Pertamina (Persero) Rifky Effendi Hardijanto menyebut bahaya kalau persoalan tingkat cadangan atau stok level bahan bakar minyak alias BBM tidak segera ditangani. Ia mengatakan kondisi itu bisa menimbulkan dampak politik yang sangat besar.

"Kalau untuk negara ini berbahaya karena berdampak ke political cost yang luar biasa ketika rakyat kekurangan bahan bakar," ujar dia di Balai Sarwono, Jakarta, Rabu, 27 November 2019.

Menurut Rifky, perkara hilir atau cadangan BBM bisa menjadi pertaruhan politik bagi pemerintah. Pemerintahan bisa jatuh apabila terjadi kelangkaan bahan bakar di masyarakat. Mengingat, BBM telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat.

"Kebayang enggak kalau BBM langka, harga berapa pun itu akan tetap dibeli, biaya menjadi tinggi," ujar Rifky. Rifky mengatakan saat ini tingkat cadangan BBM di Tanah Air memang sangat tipis, yaitu hanya 12 hari. Persoalan itu, menurut dia, harus disikapi oleh jajaran petinggi perusahaan, termasuk Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Sekarang ini stok kita hanya 12 hari, dengan luas wilayah seperti ini, enggak cukup," ujar dia. Imbas dari cadangan bahan bakar yang tipis adalah satu per satu daerah di Indonesia mulai mengeluhkan adanya kekurangan BBM.

Rifky mengatakan pada era sebelum krisis moneter tahun 1990-an, Indonesia sempat memiliki tingkat cadangan minyak hingga mencapai 35 hari untuk dijual ke publik. Namun, kala perekonomian runtuh, International Monetary Fund datang dan meminta perseroan mengurangi biaya peralatan hingga maksimum 22 hari, alias dipotong sebanyak 13 hari.

"Ketika itu, banyak program yang diambil, seperti penghematan dan sebagainya, sehingga memotong biaya perawatan dan investasi," ujar Rifky. Akibatnya, infrastruktur yang ada tidak cukup untuk menopang pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi, sehingga stok pun terus menurun.

Idealnya, berdasarkan standar internasional, stok yang mesti dimiliki suatu negara harus mencapai 90 hari. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan jepang sudah memiliki stok melebihi standar tersebut. Begitu pula dengan Thailand dan Vietnam yang menuju ke tingkat tersebut.  

Rifky mengibaratkan Indonesia sebagai kendaraan yang hampir kehabisan bensin. "Ibarat naik mobil, lampu penanda bensin menyala kedip-kedip, pom bensin di mana kita enggak tahu," ujar dia. Dengan analogi yang sama, ia mengatakan akan lebih nyaman bila sebuah kendaraan bisa memenuhi tangki bahan bakarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Rifky mengatakan Indonesia mengalami kendala yaitu kurangnya kilang. Sebab, pembangunan kilang belum berlanjut lagi setelah era 90-an. "Terakhir kita bangun kilang balongan kapasitas 125 ribu barel pada tahun 1990-an awal. Sampai sekarang belum ada lagi. Akibatnya, kita harus impor," tutur dia.

Perkara yang menanti lainnya adalah produksi minyak mentah Indonesia juga merosot dari kisaran 1,6 juta barel ke 760 ribu barel per hari. Sehingga muncul pertanyaan menyoal bahan baku yang diolah oleh kilang nantinya.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina Hukum Agen dan Pangkalan LPG yang Jual Harga di Atas HET

1 hari lalu

Ilustrasi LPG 3 Kg. TEMPO/Tony Hartawan
Pertamina Hukum Agen dan Pangkalan LPG yang Jual Harga di Atas HET

Pertamina Patra Niaga melalui Patra Niaga Regional Jatimbalinus menjatuhkan sanksi kepada pangkalan LPG yang menjual dengan harga di atas HET.


Ada Gangguan Pendistribusian LPG 3 Kg di Surakarta, Bos Pertamina Turun ke Lapangan

1 hari lalu

Pekerja memasukkan gas LPG kedalam tabung 3 kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar LPG Makassar di kawasan Terminal BBM Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 3 Oktober 2019. Setiap hari terminal tersebut memproduksi 22 ribu tabung 3 kg berisi gas dengan kapasitas 60-70 metrik ton untuk kebutuhan warga Makassar. ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Ada Gangguan Pendistribusian LPG 3 Kg di Surakarta, Bos Pertamina Turun ke Lapangan

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, merespons isu kelangkaan pasokan LPG 3 kg di Surakarta, Jawa Tengah, dengan turun ke lapangan pada Jumat, 6 September 2024.


Laba Naik 103 Persen, Pertamina International Shipping Ingin Tambah Kapal Tanker

1 hari lalu

Dok. Pertamina International Shipping
Laba Naik 103 Persen, Pertamina International Shipping Ingin Tambah Kapal Tanker

Pertamina International Shipping membukukan laba sebesar US$280,9 juta atau naik 103 persen. Siap kembangkan bisnis dengan menambah armada kapal tanker.


Pertamina International Shipping Akan IPO pada Akhir 2025

2 hari lalu

Direktur Pengembangan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Eka Suhendra dan Direktur Manajemen Risiko PIS Muhammad Resa (kanan) saat membicarakan level pendapatan perusahaan tahun 2024 di sebuah restoran di Jalan Dr. Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pertamina International Shipping Akan IPO pada Akhir 2025

PT Pertamina International Shipping berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham untuk meningkatkan pendapatan.


Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi, Ini Kriteria Mobil yang Bisa Beli Pertalite dan Solar Subsidi

2 hari lalu

Petugas menunggu jaringan aplikasi  BBM subsidi normal kembali dan mengarahkan pembeli untuk menggunakan BBM non subsidi di SPBU Siliwangi, Semarang, Kamis, 6 Juni 2024. Terkait penjualan BBM bersubsidi pengelola SPBU memilih menutup penjualan karena tidak berani menjual BBM bersubsidi tanpa melalui aplikasi resmi yang sedang error.  Tempo/Budi Purwanto
Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi, Ini Kriteria Mobil yang Bisa Beli Pertalite dan Solar Subsidi

Pemerintah berencana mulai membatasi penjualan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar pada 1 Oktober 2024 mendatang


Kriteria SPBU yang Tak Boleh Lagi Jual Pertalite

5 hari lalu

Petugas memasang tulisan Pertalite Off di samping mesin pengisian BBM dan hanya melayani non subsidi di SPBU Siliwangi, Semarang, Kamis, 6 Juni 2024. Infornasi dari Pertamina Patra Niaga Jateng DIY menyatakan sedang ada gangguan nasional, Pertamina sedang berkoordinasi dengan PT Telkom dan Sigma. Tempo/Budi Purwanto
Kriteria SPBU yang Tak Boleh Lagi Jual Pertalite

Sebagian SPBU ada yang tidak lagi diizinkan untuk menjual Pertalite, contohnya adalah yang berada di daerah dengan penduduk menengah ke atas.


Pertamina Targetkan Pendaftaran QR Code Pertalite Tahap I Rampung Akhir Bulan Ini

5 hari lalu

Penerapan pembelian BBM Subsidi pertalite dengan QR Code di Yogyakarta. Dok. Istimewa
Pertamina Targetkan Pendaftaran QR Code Pertalite Tahap I Rampung Akhir Bulan Ini

Pertamina menargetkan pendaftaran QR Code Pertalite tahap pertama dapat rampung pada akhir bulan September ini.


Jika Pembelian Pertalite Dibatasi Tersedia Pertamax 92, Apa Keunggulannya?

5 hari lalu

Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Rabu 6 September 2023. Nantinya Pertamina akan fokus menjual Pertamax 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo. Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7 persen etanol. Kedua, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol, ketiga Pertamax Turbo. Hal ini seiring komitmen Pertamina untuk mengembangkan bioenergi sebagai upaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. TEMPO/Subekti.
Jika Pembelian Pertalite Dibatasi Tersedia Pertamax 92, Apa Keunggulannya?

Berikut keunggulan Pertamax 92 dibandingkan Pertalite BBM bersubsidi.


Harga BBM Nonsubsidi Turun per 1 September 2024, Ini Daftar Lengkapnya

6 hari lalu

Polisi melakukan pengamanan saat berlangsungnya pemasangan informasi harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU kawasan Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Ampelsa
Harga BBM Nonsubsidi Turun per 1 September 2024, Ini Daftar Lengkapnya

Harga BBM nonsubsidi turun per hari ini, Ahad, 1 September 2024. Berikut daftar lengkapnya.


Harga Pertamax Mulai Hari Ini Turun Jadi Rp12.950, Cek Harga BBM Non-Subsidi Lainnya

6 hari lalu

Suasana SPBU di pinggir Jalan Tol S. Parman, Jakarta Barat. BBM subsidi jenis Pertalite sudah tidak dijual. SPBU bernomor 31.114.01 itu hanya menawarkan Pertamax Turbo, Pertamax 92, Pertamax Green 95, Pertamina Dex, dan Dexlite. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Harga Pertamax Mulai Hari Ini Turun Jadi Rp12.950, Cek Harga BBM Non-Subsidi Lainnya

PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga Pertamax dari sebelumnya Rp13.700 per liter menjadi Rp12.950 per liter