TEMPO.CO, Jakarta -Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, masih melanjutkan koreksi yang terjadi selama empat hari berturut-turut. Nilai tukar rupiah melemah 10 poin menjadi Rp 14.130 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.120 per dolar AS.
BACA: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke 14.149 per Dolar AS
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan penguatan dolar AS dan sentimen global menekan rupiah pada hari ini. "Market masih menunggu kejelasan dari US-Cina trade deals. Dari dalam juga karena sepertinya permintaan valas dolar masih cukup besar, terlihat dari adanya arus modal asing yang keluar dari pasar saham beberapa hari terakhir," ujar Rully, Senin, 4 Maret 2019.
Selain itu, dari domestik, defisit neraca perdagangan yang masih besar juga menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar. Ia memprediksi neraca perdagangan Februari masih akan mengalami defisit. "Kami perkirakan masih akan terjadi defisit perdagangan. Rupiah masih akan cenderung melemah," kata Rully.
BACA: Rupiah Melemah di Awal Pekan ke Level Rp 14.145 per Dolar AS
Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka melemah Rp 14.138 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.115 per dolar AS hingga Rp 14.155 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.111 per dolar AS.