TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Jago Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp 22 miliar pada kuartal I 2024. Nominal ini tumbuh 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 18 miliar.
Per kuartal I 2024, Bank Jago tercatat melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik sebanyak 3,6 juta, dibandingkan pencapaian kuartal I 2023 yang hanya 7,5 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK. DPK Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Pada kuartal I 2024, DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun kuartal I 2023.
Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63 persen atau Rp 8,3 triliun. Sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37 persen atau Rp 4,9 triliun.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan Bank Jago mengawali tahun 2024 dengan konsisten mengedepankan strategi kolaborasi bersama ekosistem.
"Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid. Sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang, melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” katanya dalam keterangan resmi pada Jumat, 26 April 2024.
Beberapa mitra ekosistem strategis seperti GoTo dengan GoPay Tabungan, serta platform reksadana online Bibit terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago. Dengan koneksi ini, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Hal ini tercermin dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65 persen berasal dari mitra ekosistem.