Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 32 persen yoy. Penyaluran kredit pada akhir kuartal I 2024 mencapai Rp 14,3 triliun, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 10,8 triliun.
"Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," tutur Arief.
Dia menambahkan, penyaluran kredit Bank Jago dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Prinsip ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross hanya 0,6 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3 persen.
Pertumbuhan kredit mendorong naiknya aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun. Nilainya tumbuh 25 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 18 triliun.
Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jago mencapai 55 persen. Hal ini menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Meskipun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, kata Arief strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas. "Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan."
Pilihan Editor: Laba Bersih Bank BTPN Kuartal III 2023 Turun 13 Persen