TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah sudah dan terus berusaha mengambil langkah untuk menguatkan nilai tukar rupiah. Darmin mencontohkan, ketika meluncurkan sistem OSS, yang bertujuan untuk meningkatkan inventasi dan ekspor secepatnya.
Baca: Prabowo - Sandiaga Gelar Rapat Bahas Rupiah Melemah
Darmin mengatakan pemerintah menciptakan OSS untuk menghadirkan perizinan yang paling sederhana. "Seribu sehari perizinan, tapi kan investasinya kapan masuknya? Artinya perlu waktu," ujar Darmin di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 5 September 2018.
"Kedua, kami merancang insentif fiskal, tax holiday, tax allowance, mini tax holiday. Izin PPh final untuk UMKM, super deduction, tapi, yaitu, realisasinya lambat," ujar Darmin.
Melihat situasi itu, kata Darmin, kemudian tekanan global jalan terus. Dengan begitu menurut Darmin pemerintah perlu mencari langkah yang sifatnya instan dan cepat.
"Yang perlu instan, tapi seintan-instannya tidak bisa mengimbangi pergerakan tekanan harian," kata Darmin.
Sehingga, kata Darmin pemerintah memutuskan penerapan penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 untuk public service obligation atau PSO dan non PSO berlangsung.
"Tapi secepat-cepatnya dia bergerak, respon di pasar tidak kalah cepatnya. Artinya perlu waktu, sehingga kita percaya hari-hari ini kurs akan lebih tenang dibanding hari-hari kemaren. Coba aja liat nanti," kata Darmin.
Dari penerapan B20 itu Darmin memperikirakan sampai akhir tahun akan ada penghematan dari pengimporan solar.
"Apa itu akan menyelesaikan defisit neraca perdagangan? Belum. Tapi akan berkurang banyak," kata Darmin.
Menurut Darmin jika defisit neraca perdagangan berkurang, akan menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.927 pada Rabu, 5 September 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 87 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.840 pada penutupan Selasa, 4 September 2018.
Sedangkan pada 5 September 2018, kurs jual dolar terhadap rupiah, yaitu Rp 15.002 dan kurs beli Rp 14.852.