Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Darmin Jelaskan Penyebab Rupiah Melemah dan Ekonomi Global

image-gnews
Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan soal gejolak perekonomian dunia kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Salah satu dampak gejolak perekonomian dunia menjadi penyebab rupiah melemah hingga menyentuh Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.

Baca: Prabowo - Sandiaga Gelar Rapat Bahas Rupiah Melemah

"Dari 2015 sampai tahun ini dan rencana ke depan, kami sadar bahwa ekonomi dunia memang bergejolak. Oleh karena itu kenaikan pertumbuhan ekonomi kita pelan, tidak bisa terburu-buru. Kalau terburu-buru akan kerepotan," kata Darmin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Darmin mengatakan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen di 2018 agak susah dicapai. Darmin memprediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 hingga 5,3 persen. Di kuartal kedua tahun ini pencapaian berada 5,27 persen. "Tapi sampai akhir tahun kalau bisa 5,3 sudah bagus, tapi juga kalo 5,2 persen masih oke," ujar Darmin.

Tahun depan, kata Darmin pemerintah merencanakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, karena ekonomi dunia tetap belum pulih. Bahkan beberapa bulan terakhir AS mulai melakukan tekanan ke sana kemari dan melakukan perang dagang.

Tindakan AS tersebut menimbulkan terjadi tambahan gejolak dalam perekonomian dunia. Padahal sebelumnya, ekonomi dunia sudah mulai membaik. Menurut Darmin yang juga membuat terjadinya gejolak yaitu normalisasi kebijakan moneter AS yang mencetak dolar dalam jumlah banyak.

Akibat banyaknya dolar yang beredar, kata Darmin, AS memukul balik ekonomi dunia. AS memukul balik dengan menaikkan suku bunga untuk menarik dolar itu. "Lalu, di saat yang sama memang crude oil harga minyak mentah juga naik, makanya dua itu digabung menjadi cukup complicated," ujar Darmin.

Darmin mengatakan pemerintah dari awal sudah menyadari dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi gejolak tersebut. Namun, saat ini pemerintah akan melihat kembali gejolak yang ada dalam satu atau dua minggu ini untuk melihat apa kinerja yang dicapai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Darmin mengatakan sebenarnya investasi sudah di Indonesia sudah baik, namun pertumbuhan ekspor masih lama. "Seandainya ekspor kita cukup baik, pertumbuhannya sama dengan impor, dan defisit transaksi berjalan tidak memburuk, itu pasti tekanan kepada kita, sama saja dengan tekanan di negara sekitar kita," ujar Darmin.

Karena itu, kata Darmin tekanan terhadap Indonesia lebih berat dibandingkan Malaysia dan Thailand, tapi relatif sama dengan Filipina dan India. Di pihak lain, kata Darmin pemerintah telah berhasil pertahankan stabilitas harga. Pada 2014, inflasi 8,4 persen, sekarang 3,5 persen lebih kurang.

Indikator lain, kata Darmin tingkat kemiskinan pertama kali dalam sejarah tembus satu digit atau 9,82 persen. Kesenjangan atau rasio gini juga turun terus, paling tidak dalam 3 tahun ini, sekarang di 0,38 sekian. Tingkat pengangguran juga turun secara konsisten.

"Sehingga fundamental ekonomi sebenarnya baik," ujar Darmin. "Pelemahan kita ada satu, transaksi berjalan".

Ada dua hal masalah dalam transaksi berjalan, yaitu karena ekspor tidak tumbuh secepat impor. Ketika ekonomi pulih, impor meningkat dengan cepat, namun ekspor belum mengimbangi.

Baca: Rupiah Melemah, BEI: Pasar Modal Masih Bagus

"Lalu, valuta asing yang masuk dari ekspor, itu tidak semua masuk, angkanya hanya 85 persen dari total ekspor, tapi kalau masuk 85 persen dan ditukar ke rupiah, itu tidak jadi masalah. Saat ini masih ada masalah karena masih 15 persen yang ditukar ke rupiah," kata Darmin.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

13 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

14 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

14 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

19 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

23 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

1 hari lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.