Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI: Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 2,4 Persen

image-gnews
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan  akan melebar menjadi 2,4 persen di kuartal III tahun ini, dari sebelumnya 2,3 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Tapi secara keseluruhan tahun diperkirakan 2,2 persen, karena kuartal I dan II cukup rendah," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo di kantornya, Kamis, 22 September 2016.

Agus mengklaim kondisi defisit transaksi berjalan masih terjaga. Terlebih optimisme pasar kepada Indonesia masoh tinggi. "Kita lihat ada inflow masuk sampai Rp 150 triliun dibandingkan tahun lalu, setahun itu cuma Rp 50 triliun," katanya.

Selanjutnya, kegiatan ekspor juga meningkat, walaupun impor barang masih lebih tinggi dibandingkan ekspor. "Barang konsumsi biasanya cukup tinggi dan memberikan prospek yang baik," ucap Agus. Selain itu, banyaknya korporasi yang berkonsolidasi juga mencerminkan neraca korporasi yang sehat.

Baca: Bagaimana Pengampunan Pajak di Mata Syariat Islam?

Agus menambahkan konsolidasi korporasi ini  dilakukan karena penurunan omzet disebabkan perekonomian dunia yang tengah melemah. "Tentu mereka mengurangi pinjaman valas."

Agus  mengapresiasi konsolidasi fiskal yang dilakukan pemerintah, sehingga postur fiskal menjadi lebih sehat. Kondisi ini juga didukung dengan inflasi yang terjaga stabil di angka 4 plus minus 1 persen. BI  konservatif memandang target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen di akhir tahun dapat tercapai. "Budget akan dijaga supaya sehat dam kredibel," ucap dia.

Agus optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih baik, karena didorong program amnesti pajak. BI  terus memberikan ruang pelonggaran, seperti hari ini, yaitu penurunan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate dari 5,25 persen menjadi 5 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: PT Kereta Api Ultah, Ada Tiket Promo untuk Semua Kelas

"Kami juga terus mengamati pembahasan APBN 2017, bagaimana rencana pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi, subsidi, realisasi amnesti pajak, dan lain-lain," Agus berujar.

Agus memandang salah satu langkah penghapusan subsidi listrik yang sempat didiskusikan beberapa waktu lalu sebagai langkah penyesuaian yang baik. "Karena membuat fiskal lebih sehat dan tentu akan berdampak ke 2017."

Secara umum, Agus  mengamati seluruh indikator makro ekonomi dapat terjaga. "Kita lihat kondisi longgar tetap jalan sampai akhir tahun dan awal 2017," ujarnya.

GHOIDA RAHMAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

11 jam lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam World Economic Forum (WEF) Special Meeting di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi pada Ahad, 28 April 2024. Dok. Humas Kemenko Perekonomian.
Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.