Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Gunakan Dana Sisa Anggaran Lebih untuk Menutup Defisit Anggaran

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Keuangan Jusuf Anwar akan mengunakan dana sisa anggaran lebih (SAL) untuk menutup defisit anggaran negara 2005. Namun, alterntif itu akan diambil jika pemerintah sudah benar-benar kesulitan menutup anggaran pembangunan dan belanja negara (APBN). "SAL disediakan ibarat hari hujan. Jadi apabila perlu, kita gunakan," kata Menteri Keuangan Jusuf kepada pers, Jumat (12/8). Menurut dia, SAL memang disiapkan untuk menutupi defisit anggaran. Namun, penggunaan SAL harus dengan persetujuan parlemen (DPR). "Jadi kalau perlu kami akan konsultasikan dengan dewan." Pada pandangannya, pemerintah tidak melakukan kesalahan jika jadi memanfaatkan SAL. Karena dana itu memang disiapkan untuk menutup defisit anggaran. Karena itu, pemerintah akan memakai segala cara asal defisit anggaran tahun ini tidak melebihi 1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sampai saat ini Indonesia masih memiliki cadangan devisa Rp 32 triliun dari Rp 36 triliun pada posisi awal tahun ini. Catatan menteri, dalam APBN 2003, pemerintah pernah menggunakan dana Rp 7 triliun dari SAL. Sedangkan pada tahun berikut dana yang digunakan Rp 3 triliun. Menurut menteri, alternatif terbaik untuk melakukan penghematan adalah pemerintah meninjau kembali kebijakan subsidi BBM yang dilakukan selama ini. "Kalau digerogoti terus, terpaksa digunakan SAL. Apalagi jika ekonomi tidak membaik, kita sendiri kesulitan." agus supriyanto
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Anwar Akan Jadi Dubes Jepang

7 Desember 2005

Jusuf Anwar Akan Jadi Dubes Jepang

Jusuf memang tidak menyebut pasti nama negaranya. Dia hanya mengisyaratkan, negara tempatnya bertugas nanti masih di kawasan benua Asia. "Yang pasti tidak jauh dari sini, masih di Asia, sekitar 7 jam terbang dari sini," ujarnya.


Menteri Keuangan Serahkan Daftar 750 PMA Mangkir Pajak ke DPR

24 November 2005

Menteri Keuangan Serahkan Daftar 750 PMA Mangkir Pajak ke DPR

Menteri Keuangan, Jusuf Anwar menyatakan sudah menyerahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), daftar perusahaan penanaman modal asing yang selama ini mangkir membayar pajak.


Dua Menteri ke BEJ Dorong Pasar Saham

25 Agustus 2005

Dua Menteri ke BEJ Dorong Pasar Saham

Dua Menteri Kabinet Indonesia Bersatu akan berkunjung ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) sore ini, Kamis (25/8), pukul 16.00 WIB, buat kuatkan pasar saham.


Sejumlah Kebijakan Baru Buat Menarik Investor ke Batam

24 Juli 2005

Sejumlah Kebijakan Baru Buat Menarik Investor ke Batam

Untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif serta mendorong terciptanya minat investor, maka Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru di tiga daerah yang dinyatakan sebagai tempat penimbunan berikat di Pulau Batam,Bintan dan Karimun(TPB BBK).


Menteri Keuangan : Cash Flow Negara Aman

8 Juli 2005

Menteri Keuangan : Cash Flow Negara Aman

Menteri Keuangan Jusuf Anwar menyatakan, hingga saat ini kondisi cash flow negara masih aman. "Musuh kita utama sekarang ini ada dua, biaya uncontrolable dan kurs rupiah,"katanya.


Departemen Keuangan Siap Kucurkan Rp 450 Miliar Buat Merpati

6 Juli 2005

Departemen Keuangan Siap Kucurkan Rp 450 Miliar Buat Merpati

Departemen Keuangan masih menunggu rekomendasi dari Menteri Negara BUMN terhadap rencana pemberian subsidi bagi perusahaan penerbangan Merpati.


Pemerintah Segera Suntik Dana ke Pertamina

6 Juli 2005

Pemerintah Segera Suntik Dana ke Pertamina

Pemerintah menyanggupi akan memberikan permintaan dana baru bagi Pertamina untuk memenuhi kebutuhan stok bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.


Menkeu: Pengembalian Kredit Seret Tidak Bisa 100 Persen

9 Juni 2005

Menkeu: Pengembalian Kredit Seret Tidak Bisa 100 Persen

Untuk memaksimalkan tingkat pengembalian kredit seret ini, pemerintah akan melelang aset jaminan milik para debitor.


Infrastruktur Perbankan Islam Masih Lemah

31 Mei 2005

Infrastruktur Perbankan Islam Masih Lemah

Menteri Keuangan Jusuf Anwar mengatakan, infrastruktur perbankan Islam yang kurang memadai adalah 3 penghambat utama perkembangan perbankan Islam di Indonesia. Problem lainnya, kurangnya pemahaman masyarakat atas konsep dan produk perbankan Islam modern, serta kurangnya SDM yang ahli di bidang perbankan Islam.


Dirjen Bea Cukai : Produsen Rokok Menerima Kenaikan

31 Mei 2005

Dirjen Bea Cukai : Produsen Rokok Menerima Kenaikan

Dirjen Bea dan Cukai, Eddy Abdurrahman, menyatakan secara umum produsen rokok menerima rencana kenaikan harga jual eceran (HJE) rokok yang akan berlaku mulai 1 juli mendatang.Walaupun Menko Perekonomian masih berada di luar negeri, pergi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Keuangan Jusuf Anwar memastikan pemerintah akan tetap menaikkan.