TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet pernah berseloroh Anindya Novyan Bakrie menjadi Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia. Ucapan ini muncul dua pekan sebelum Direktur Utama Bakrie Group itu terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia menggantikan Arsjad Rasjid lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu, 14 September 2024.
Acara yang Bamsoet hadiri saat itu diselenggarakan oleh APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Anindya mengklaim 27 Ketua Umum Kadin Daerah dan puluhan perwakilan asosiasi dunia usaha hadir dalam acara itu. Mereka berdiskusi dengan tema "Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran".
“Kepada Anin, Calon Ketua Umum Kadin. Bahlil aja bisa, apalagi Anin (disambut tawa dan tepuk tangan), dekati dan jalin hubungan dengan seluruh pimpinan parpol untuk menyuarakan kepentingan dunia usaha dan masyarakat Indonesia,” kata Bamsoet dalam sambutannya.
Bahlil Lahadalia merupakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang terpilih menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
“Apa pun Rancangan Undang-Undang yang sedang dibahas, pelototi dan pelajari, kasih masukan. Ini penting agar tidak salah program,” kata Bamsoet berpesan kepada Anindya.
Ketika menyapa sejumlah tokoh yang duduk melingkari meja bundar di barisan terdepan, Bamsoet menyebut mereka “calon menteri.” Sejumlah tokoh itu antara lain Anindya Bakrie sendiri, Menteri Investasi/BKPM yang juga mantan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan politikus Partai Golkar Erwin Aksa. Arsjad Rasjid tak tampak hadir di acara itu.
Dia menyindir orang yang salah duduk sehingga gagal menjadi menteri. Tapi dia tak menyebutkan siapa sosok yang dia maksud. “Yang saya hormati juga para calon menteri, khsusnya yang duduk di sini. Cuma nanti jangan salah duduk. Yang tadinya mau jadi menteri bisanya gagal karena salah duduk, salah berdiri,” kata dia dalam sambutannya.
Kepada orang-orang yang dia sebut calon menteri itu, Bamsoet berpesan agar berbaik-baik dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto. Dia juga meminta mereka menjalin hubungan dengan para ketua umum partai politik. Yang tidak mungkin bisa jadi mungkin, kata dia, karena semua keputusan politik diambil di kantornya, yakni DPR/MPR.
“Beliau-beliaulah sesungguhnya pemilik negara-negara yang menganut sistem demokrasi seperti kita,” kata dia.
Bamsoet menjelaskan, para ketua umum partai politik yang berhak menentukan sosok yang akan dipilih rakyat menjadi presiden dan wakil presiden hingga gubernur dan wakil gubernur. Mereka yang berhak menentukan sosok yang berhak duduk di kabinet, kata dia, dengan segala subjektivitasnya. Mereka juga yang mengendalikan pasukan di parlemen untuk menentukan pasal mana yang boleh dan tidak boleh lolos.
“Kalau yang bisikin salah ke ketua umum parpol, maka perintahnya juga salah. Itulah pentingnya nanti. Saya lihat para Ketua Umum Kadin Daerah, saya rasa ini sudah kuorum ini,” kata dia, tiba-tiba.
Tak hanya itu, Bamsoet menyebut para ketua asosiasi dunia usaha yang hadir dalam acara itu telah mencapai kuorum. Dia tak menyebut untuk apa kuorum yang dia maksud itu diperlukan. Dia meminta para ketua asosiasi itu juga mendekati ketua-ketua umum partai politik di wilayah mereka masing-masing. Agar mereka bisa berkoordinasi dengan gubernur dan DPRD sehingga peraturan daerah yang dikeluarkan bagus.
Pilihan Editor: Babak Baru Perseteruan Petinggi Kadin: Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid Berebut Kuda Kuning Emas