TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, mengatakan mengapresiasi komitmen PT Nippon Shokubai Indonesia yang akan melakukan investasi fase keempat pada 2025 sebesar US$ 110 juta atau setara Rp1,69 triliun. Perusahaan industri petrokimia di Cilegon, Banten, itu diharapkan bisa beroperasi pada 2027.
"Saya datang sudah pembangunan fase keempat dengan nilai perluasan (investasi) sekitar Rp1,69 triliun," kata Rosan, dalam keterangan tertulis pada Kamis, 12 September 2024, seusai berkunjung dari PT Nippon di Cilegon, kemarin.
Rosan mengunjungi PT Nippon sekaligus meninjau perkembangan investasi perusahaan asal Jepang tersebut di Indonesia. Menurut dia, pemerintah sangat menjaga investasi yang sudah ada di Tanah Air. Tidak hanya investasi baru, kata Rosan, tetapi yang sudah masuk harus dijaga dengan baik.
"Ini dilakukan agar menjadi marketing tools words of mouth kepada investor-investor lainnya untuk berinvestasi di Indonesia," tutur Rosan. Rosan menegaskan komitmen pemerintah terus mendorong investasi asing yang memberikan nilai tambah bagi industri nasional dan menciptakan lapangan kerja.
Sebelumnya, PT Nippon mengumumkan rencana melakukan perluasan industri keempat dengan investasi sekitar US$ 110 juta. Proses pembangunan industri baru akan mulai dibangun pada 2025. Sementara target memulai produksi komersial pada 2027. Investasi fase keempat difokuskan memproduksi superabsorbent polymer (SAP) pertama di Indonesia. Kapasitas produksi ditargetkan mencapai 50.000 ton per tahun.
Menurut Rosan, produk SAP sangat penting dalam industri manufaktur, terutama produk seperti popok, pembalut, dan barang-barang lainnya yang memerlukan daya serap tinggi. "Selama berada dalam koridor hukum yang baik dan benar, kami akan mendukung dan memfasilitasi penuh investasi Nippon Shokubai. Pemerintah juga memiliki program Super Tax Deduction, bisa mendapatkan tax insentif sampai 200 persen," ujar dia.
Ia berharap perluasan bisnis PT Nippon tidak hanya memberikan dampak bagi perusahaan. Namun memberikan berdampak positif bagi masyarakat sekitar. "Pada fase keempat ini rencananya mulai konstruksi di 2025 dan diharapkan tahun 2027 sudah bisa berproduksi," ucap dia.
Dia mengatakan, hal itu dapat meningkatkan peran dan sumber daya masyarakat di Cilegon sehingga bisa bertumbuh dan berkembang. Selain itu, dia mengatakan pemerintah mempunyai program vokasi dan training mendukung hal ini," kata dia.
Kementerian Investasi mencatat total investasi Jepang di Indonesia selama lima tahun terakhir telah mencapai lebih dari US$ 19 miliar, dengan sektor-sektor utama meliputi industri kendaraan bermotor, listrik dan gas, serta perumahan dan kawasan industri.
Data Kementerian Investasi menunjukkan PT Nippon pertama kali memulai produksi komersialnya pada 1999 dengan fasilitas pertama. Sejak itu, perusahaan terus melakukan ekspansi, dengan fasilitas kedua, yang mulai beroperasi secara komersial pada 2014 dan fasilitas ketiga pada 2023.
Total investasi Jepang di Indonesia selama lima tahun terakhir telah mencapai lebih dari USD19 miliar, dengan sektor-sektor utama meliputi industri kendaraan bermotor, listrik dan gas, serta perumahan dan kawasan industri.
Pilihan Editor: Pembangunan Kawasan Industri Lotte sempat Terganjal Sengketa Lahan