TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani optimistis target investasi 2024 bernilai Rp 1.650 triliun bakal terpenuhi tahun ini. Hingga saat ini, menurutnya target investasi sudah mencapai 50,3 persen. "Saya sudah update potensi-potensi investasi yang masuk dan sudah berjalan. Kami meyakini target Rp 1.650 triliun itu akan tercapai," kata Rosan, kepada wartawan di Cilegon, Banten, pada Rabu, 11 September 2024, saat berkunjung ke PT Nippon Shokubai Indonesia, perusahaan petrokimia yang berdiri di Jalan Raya Anyer-Sirih, Gunungsugih, Kota Cilegon, Banten.
Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, itu menjelaskan untuk memastikan target investasi itu berjalan lempang, ia perlu berkunjung ke sejumlah perusahaan. Kunjungan ini, kata dia, bertujuan memastikan investasi berjalan dengan baik dan benar.
Sebelum ke PT Nippon, Rosan bersama tim dari Kementerian Investasi atau pejabat BKPM berkunjung ke PT Lotte Chemical Indonesia. Perusahaan petrokimia ini berdiri di Kota Cilegon. "Pada intinya kalau dilihat, on the deal, on the pipeline, kami yakin kok, insah Allah ini tercapai dan membawa kebaikan buat kita semua," ujar dia.
Rosan menjelaskan, baik investor asing maupun domestik—akan sama-sama didorong untuk terus berinvestasi. Baik penyebarannya di Jawa maupun di luar Pulau Jawa. "itu juga kami dorong sehingga bisa lebih merata semua, tidak hanya terpusat di Jawa," tutur dia, seusai bertemu petinggi perusahaan Nippon itu.
Sebelumnya, target investasi senilai Rp 1.650 triliun bakal tercapai pada 2024 digaungkan Bahlil Lahadalia—mantan Menteri Investasi—yang kini ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM. Saat itu, Bahlil berujar, nilai investasi sebesar itu akan tercapai pada tahun ini, meski penuh tantangan.
Bahlil menyampaikan, salah satu upaya pemerintah menarik dana investasi, terutama investasi asing adalah mengerahkan para Pejabat Promosi Investasi (PPI) dan Pembantu Pejabat Promosi Investasi untuk gencar melakukan promosi di berbagai negara.
Pilihan editor: Jumlah Kasus PHK Naik, Sandiaga: Saya Korban PHK Tahun 1997