TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri wafat di usia 65 tahun pada Kamis, 5 September 2024. Faisal Basri mangkat pada pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
“Nanti ba’da Ashar (dimakamkan) di TPU Menteng Pulo (Blok AA 1 Blad 91), timpa (ditumpuk) di makam Ayah,” kata adik Faisal, Ramdan Malik, saat ditemui di rumah duka di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, hari ini
Ramdan mengatakan Faisal Basri akan dimakamkan pada Kamis sore di pemakaman kawasan Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Saat ini, kata dia, keluarga masih menunggu kedatangan kakak sulung Faisal dari Bangkok.
Menurut Ramdan, saudaranya meninggal diduga karena serangan jantung. “Ada kemungkinan jantung,” kata dia.
Ramdan mengatakan Faisal Basri sempat masuk ICU untuk menstabilkan kondisi jantung pada Rabu, 4 September kemarin. Keluarga mengambil langkah itu karena Faisal Basri dijadwlakan akan diperiksa penyumbatan pembuluh darah atau katerisasi jantung pada Kamis hari ini pukul 08.00 WIB.
“Hari ini rencananya kateter, tapi ternyata subuh tadi sudah tidak ada,” kata dia.
Rumah Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan itu tampak sibuk pada Kamis pagi. Tenda-tenda dan kursi disusun berbaris di pelataran dan sepanjang jalan rumah Faisal. Beberapa tokoh, politikus, dan aktivis juga tampak mendatangi kediaman Faisal Basri untuk berbelasungkawa.
Tempo melihat Eks Menteri ESDM Sudirman Said, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, dan pejabat lain tiba di kediaman Faisal Basri.
Kepada awak media, Eddy Soeparno mengatakan PAN turut berduka atas wafatnya Faisal. Dia menyebut Faisal ada sosok yang pengaruh di PAN karena pernah menjabat sebagai Sekjen.
“Beliau sangat lugas dan pandai mengolah data,” kata Eddy.
Sementara itu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disebut akan menyambangi kediaman almarhum ekonom Faisal Basri. Faisal mangkat di usia 65 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024.
“Tadi ada protokol Menkeu Sri Mulyani. Baru Mbak Ani (yang akan datang,” kata Adik bungsu Faisal, Ramdan Malik, saat ditemui di rumah duka hari ini.
Kedatangan Sri Mulyani itu, kata Ramdan, karena keduanya pernah menjadi Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI). Faisal Basri ketika itu menjabat direktur periode 1993-1995, sedangkan Sri Mulyani pada periode 1998-2001. “Sama-sama Direktur LPEM UI,” kata dia.
Pilihan Editor: Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?
