TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa merespons positif wacana pengadaan kompor listrik oleh pemerintah. Setelah program ini dibatalkan pada 2022,
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan program kompor listrik rencananya akan kembali dimulai tahun ini. Program kompor listrik disebut untuk melanjutkan program rice cooker gratis.
Menurut Iwa, program kompor listrik lebih urgent ketimbang program rice cooker. “ Karena rice cooker bukan barang baru yang perlu dukungan pemerintah, tapi sudah menjadi kebutuhan banyak masyarakat. Harganya juga masih terjangkau,” kata Iwa kepada Tempo, Kamis, 18 Januari 2024.
Ia pun mengatakan implementasi program kompor listrik perlu disegerakan. Harapannya agar pemerintah bisa segera mengurangi pengadaan gas yang menjadi beban subsidi. Namun, Iwa menyarankan program kompor listrik diberikan kepada masyarakat berdaya beli rendah. Ia tidak sepakat dengan pernyataan DEN bahwa program kompor listrik akan menyasar orang kaya.
Menurut Iwa, program bantuan idealnya tetap untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sedangkan untuk masyarakat kelas mampu, kata dia, penggunaan kompor listrik bisa dijadikan kewajiban.
Artinya, jika kompor listrik juga diberikan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah, pemerintah masih punya PR untuk menyelesaikan masalah akses listrik. “Karena masyarakat yang langganan daya listriknya kecil, tidak cukup untuk memakai kompor listrik yang butuh daya listrik besar,” ujar Iwa.
Selanjutnya: Adapun sebelumnya, Sekjen DEN Djoko Siswanto mengatakan....