Agung mengatakan sudah ada 19 letter of intent atau dokumen yang menyatakan komitmen awal untuk berbisnis dari perusahaan-perusahaan Malaysia. Beberapa di antaranya, kata Agung, sudah melakukan studi kelayakan untuk membangun hunian. Dia pun berharap perusahaan-perusahaan Brunei akan menyusul dengan potensinya dalam industri halal.
IKN, kata dia, dibangun dengan menggunakan konsep tri-city economy atau ekonomi tiga kota yang terdiri dari IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda. Melalui Borneo Business Roundtable, IKN diklaim akan berkembang menjadi tri-country connectivity yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
“Jadi inilah esensi dari Borneo Business Roundtable, bagaimana IKN menjadi bagian dari tri-city economy dan tri-country connectivity sebagai kota dunia, kota untuk semua,” ungkap Agung.
Acara ini juga dihadiri Gubernur Kalimantan Utara Zainal Paliwang. Dia pun menyampaikan harapannya untuk perjanjian tersebut ke depan. “Semoga nantinya Borneo Economic Community ini bisa membawa kemakmuran dan kemajuan bagi masyarakat di Pulau Kalimantan, termasuk Brunei dan Malaysia,” kata Zainal.
SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan editor: Anggaran Rp 16,67 Triliun Dialokasikan untuk Biayai 18 Paket Pekerjaan Konektivitas di IKN, Ini Rinciannya