Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta Alin Kosasih mengatakan seluruh karyawan PT Sepatu Bata Tbk alias Bata sudah selesai dibayarkan. "Pesangon sepertinya sudah beres semua. Belum ada keluhan dari karyawan," kata Alin dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Kamis, 16 Mei 2024.

Alin tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah karyawan yang mendapatkan pesangon pada Rabu, 15 Mei 2024. Pemberian pesangon dilakukan 2 kali jadwal yakni Senin, 13 Mei 2024 dan Rabu, 15 Mei 2024.

Alin tidak membeberkan berapa nominal pemberian pesangon kepada masing-masing karyawan Bata dan berapa jumlah karyawan yang telah menerima pesangon. Menurutnya, besaran variasi sesuai masa kerja dan sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK) sekitar Rp 30 sampai 40 juta per orang untuk 233 pekerja Bata di Purwakarta, Jawa Barat yang mengalami pemutusan hubungan kontrak (PHK) imbas perusahaan itu mengalami kebangkrutan.

Dewan Penasihat Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma melihat kebangkrutan Bata dengan perspektif sendiri. Memang salah satu penyebab suatu perusahaan ditinggal peminatnya adalah inovasi, namun Ali menduga di dalam perusahaan Bata mengalami permasalahan yang lebih besar sekedar itu.

"Ya menurut saya, tidak bisa divonis  Bata itu tutup karena inovasi. Itu, kita tidak tahu sih sebenarnya tutupnya karena apa , bisa jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan inovasi, bisa jadi urusan manajemen. Saya pikir itu jauh lebih rumit," kata Ali dihubungi Tempo melalui saluran telepon pada Kamis, 16 Mei 2024.

Ali menyebut sebenarnya Bata bisa memposisikan diri dalam menentukan target pasarnya, terlebih perusahaan itu sudah berdiri puluhan tahun lalu dan sempat menjadi primadona pada masanya. 

Pasar Bata diklaim dulunya menyasar pada kalangan menengah atas saat menjadi primadona, namun seiring berkembangnya waktu menurun ke menengah hingga bawah.

"Dulu kan awal-awal Bata nongol dengan  untuk pasar menengah atas, karena belum ada saingan. Jadi orang belum tentu mampu beli sepatu Bata semuanya, pada zamannya," ucapnya.

Ali mengakui, dulu 20 tahun lalu dia sempat memiliki sepatu merek Bata. Namun untuk saat ini, dia meninggalkan merek itu karena, sepatu Bata bukan yang dia incar.

Dia menduga kebangkrutan Bata karena sasaran target pasar yang salah. Padahal manajemen seharusnya menyiapkan riset target pasar yang hendak disasar termasuk level penghasilan calon pembeli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika semuanya sudah dipelajari, dilakukan desain sesuai dengan kebutuhan, inovasinya yang harus mengikuti, tapi kunci utamanya mereka harus ikutin teknologi," ujarnya.

Permintaan pasar melihat informasi dari teknologi baru desain itu dibuat, kemudian diuji di pasar, jika minim peminatnya dibenahi lagi.

"Bisa jadi sekarang ini salah target, dibilang enggak fesyen juga masih banyak produk-produk yang lebih jelek. Bata pun enggak terlalu jelek," ujarnya.

Ali mengatakan dalam sebuah perusahaan memang diperlukan pembenahan, dia mencontohkan perusahaan tekstil terbesar sekelas Sritex saja bisa mengalami kebangkrutan. Maka perusahaan lain harus dinamis.

"Tapi ngomongin produk bisa bertahan lama harus punya DNA brand yang mengikuti masanya misal punya produk 30 tahun lalu, kita harus rebranding (memperbaharui), perbaiki target sesuai kemauan pasar dan pengaruhnya banyaknya dari sisi teknologi baik pembeli, kemudian jadi tren, kita harus ikuti itu," ujarnya.

Ali ,menduga bisa jadi penutupan cabang perusahaan Bata di Purwakarta menjadi salah satu upaya perombakan total.

"Jadi bisa saja ada strategi lain yang mereka lakukan, menurut mereka harus refreshing atau bagaimana tutup cabang dulu nanti buka lagi yang baru. Kita juga tidak tahu bisa jadi mereka yang lebih tahu," ujarnya.

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Karyawan dan Pekerja Kompak Kenakan Pita Hitam Bertuliskan Selamatkan Sritex, Ini Maknanya

2 hari lalu

Pita hitam bertuliskan
Karyawan dan Pekerja Kompak Kenakan Pita Hitam Bertuliskan Selamatkan Sritex, Ini Maknanya

Ada pemandangan yang cukup menarik perhatian saat kunjungan Wamenaker di pabrik PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk. Sukoharjo


Sritex Dinyatakan Pailit, Serikat Pekerja Nusantara Sebut Bukan Kasus Perdana Pabrik Tekstil

3 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Sritex Dinyatakan Pailit, Serikat Pekerja Nusantara Sebut Bukan Kasus Perdana Pabrik Tekstil

Serikat Pekerja Nusantara (SPN) menyebut pailitnya raksasa tekstil Sritex bukan merupakan kasus perdana. Siapa saja pendahulunya?


Karyawan Sritex Lakukan Aksi Solidaritas Pita Hitam: Bersama-sama Perjuangkan Masa Depan

3 hari lalu

Sejumlah pekerja PT Sritex berjalan memasuki kawasan pabrik yang berlokasi di Jalan KH Samanhudi 88, Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Pasca putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang, perusahaan itu masih beroperasi seperti biasa. TEMPO/Septhia Ryanthie
Karyawan Sritex Lakukan Aksi Solidaritas Pita Hitam: Bersama-sama Perjuangkan Masa Depan

Tak hanya pekerja, para pedagang yang berjualan di depan pabrik tekstil Sritex juga nampak mengenakan pita hitam tersebut.


PT Pelni Buka Suara usai Digugat 64 Pensiunan soal Perselisihan Upah Rp 24,68 Miliar

3 hari lalu

Pemudik motor gratis menggunakan kapal KM Dobonsolo tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Kapal KM. Dobonsolo yang dioperatori PT Pelni untuk keberangkatan voyage 1 tanggal 25 April 2023 membawa sebanyak 713 unit motor dan 1.650 orang penumpang. Tempo/Tony Hartawan
PT Pelni Buka Suara usai Digugat 64 Pensiunan soal Perselisihan Upah Rp 24,68 Miliar

PT Pelni (Persero) buka suara soal gugatan 64 karyawan di pengadilan hubungan industrial soal upah pensiunan senilai Rp 24,68 miliar.


64 Pensiunan Gugat PT Pelni soal Perselisihan Upah Total Rp24,68 Miliar

4 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
64 Pensiunan Gugat PT Pelni soal Perselisihan Upah Total Rp24,68 Miliar

Manajer Komunikasi Korporasi Ditto Pappilanda mengatakan Pelni menghormati proses hukum atas gugatan ini.


Terpopuler: Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat, Polemik Seputar BP Investasi Danantara Bentukan Presiden Prabowo

5 hari lalu

Pekerja menjahit pakaian untuk seragam militer tentara Portugal, di pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah, 12/3). ANTARA/R. Rekotomo
Terpopuler: Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat, Polemik Seputar BP Investasi Danantara Bentukan Presiden Prabowo

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex memberikan klarifikasi tentang utang terhadap PT Indo Bharat Rayon yang melakukan gugatan di Pengadilan Niaga.


Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

6 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).


Soal Penyebab Ledakan di PT Dexin Steel Indonesia Morowali, PT IMIP: Masih Proses Investigasi

6 hari lalu

Kawasan industri berbasis nikel Indonesia Morowali Industrial Park atau PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah, Ahad, 31 Desember 2023. Industri nikel menempatkan Sulawesi Tengah di posisi ke empat secara nasional dengan realisasi investasi tertinggi setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. ANTARA/Mohamad Hamzah
Soal Penyebab Ledakan di PT Dexin Steel Indonesia Morowali, PT IMIP: Masih Proses Investigasi

Kecelakaan kerja kembali terjadi kawasan penghiliran nikel di PT Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah.


Menperin Agus Gumiwang: Presiden Prabowo Sudah Perintahkan untuk Selamatkan Karyawan dan Perusahaan Sritex

6 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Menperin Agus Gumiwang: Presiden Prabowo Sudah Perintahkan untuk Selamatkan Karyawan dan Perusahaan Sritex

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).


Retno Marsudi Pamit pada Staf Kementerian Luar Negeri

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kompleks parlemen, Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Retno Marsudi Pamit pada Staf Kementerian Luar Negeri

Retno Marsudi menyampaikan permohonan maaf kepada para staf yang telah membantunya.