TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta tengah menjadi sorotan. Pasalnya, di acara bertajuk Festival Budaya, para mahasiswa baru angkatan 2023 diminta untuk melakukan registrasi ke akun aplikasi pinjaman online atau pinjol.
Hal itu terungkap setelah ramai komentar di akun resmi media sosial Instagram Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta belakangan ini. Tak sedikit warganet yang mengeluhkan permintaan agar mahasiswa baru di perguruan tinggi itu untuk mendaftar aplikasi marketplace dan pinjol pada Jumat, 4 Agustus 2023 lalu.
Rektor UIN Surakarta klarifikasi
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudhofir melalui website UIN Raden Mas Said Surakarta atau www.uinsaid.ac.id telah memberikan pernyataan tertulisnya. Ia mengaku telah melakukan sejumlah klarifikasi untuk menanggapi berita yang berkembang di media massa dan media sosial terkait dengan masalah sponsorship kegiatan festival budaya yang dikaitkan dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Ia menjelaskan, pelaksanaan PBAK sudah diatur dalam peraturan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4962 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Keputusan Rektor IAIN Surakarta Nomor 295 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum PBAK Pada IAIN Surakarta. Pelaksanaan PBAK UIN Raden Mas Said Surakarta juga sudah dianggarkan dan dibiayai oleh kampus.