Fokus pertimbangan selanjutnya adalah dukungan pada fase transisi energi menuju target capaian nol emisi yang membutuhkan sumber energi bersih dan industri pendukungnya. “Kita perlu baterai, kita perlu infrastruktur, sudah dihitung belum balance ketersediaan mineral untuk bisa mendukung capaian itu,” kata dia.
Menutup paparannya, Arifin meminta agar memberi perhatian juga pada persoalan limbah. Terutama limbah yang dihasilkan dari proses eksplorasi tambang.
“Air tambang itu ada proses-proses kimia yang dipakai, ini juga harus rajin-rajin kita bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa kontamintasi ini bisa sangat membahayakan generasi-generasi manusia Indonesia masa depan,” kata dia
Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto mengatakan salah satu prioritas eksplorasi potensi sumber daya mineral untuk mendukung fase transisi energi. Di antaranya mencari potensi mineral tanah jarang, mineral kritis, mineral pengembangan energi baru terbarukan, serta industri teknologi tinggi. Penelitian potensi cadangan batu bara yang dilakukan untuk memastikan cadangan serta peningkatan nilai tambahnya.
“Untuk mendorogn bauran energi baru terbarukan dengan pemanfaatan panas bumi, Badan Geologi mendapat amanah untuk melakukan pengeboran eksplorasi melalui slimhole driling sejak 2021. Ekplorasi panas bumi ini berperan sangat vital dalam menurunkan risiko eksplorasi sehingga dapat mengakselerasi investasi panas bumi,” kata Sugeng, Kamis, 15 Juni 2023.
Pilihan Editor: Luhut Soal Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik: Gak Bisa Selesai dengan Satu Presiden