Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Ekonom The Institute Economics of Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menduga kebangkrutan PT Sepatu Bata Tbk alias Bata yang diumumkan pada 2 Mei 2024 disebabkan salah satunya karena persaingan merek.

"Saya kira mungkin ini memang disebabkan oleh persaingan antar merek. Jadi, memang produk atau merek baru di industri sepatu kian gencar baik global maupun lokal," kata Tauhid dihubungi Tempo melalui saluran telepon pada Selasa, 14 Mei 2024.

Tauhid menyebut merek sepatu Bata sebelumnya menyasar pada masyarakat kelas menengah hingga bawah kalau melihat dari harganya. "Nah ini pasar yang sangat gemuk tapi persaingan paling ketat," ujarnya. 

Eksistensi Bata 30 tahun terakhir sempat menjadi primadona di pasar, karena dulu kompetitornya sedikit. Sedangkan, saat ini muncul inovasi-inovasi baru dari perusahaan baru yang menawarkan dengan barang yang menarik. "Memang daya kompetitif dari produk sepatu Bata masih kalah dibanding dengan merek lain yang sejenis. Meski dikatakan yang lain lebih mahal tapi mereka menawarkan desain yang mungkin jauh lebih baik," ujarnya. 

Bata dinilai kurang inovasi untuk tetap menjaga pasarnya hingga pemain baru mengambil alih pasarnya. Terutama dengan adanya produk luar secara global yang datang secara cepat perkembangannya, namun desain Bata tidak cepat berganti seiring berkembangnya zaman.

Penyebab kebangkrutan Bata berikutnya yakni cost atau beban biaya produksi. Tauhid mengatakan perusahaan perlu fleksibel melihat lokasi dengan upah yang cukup terjangkau. Tauhid mengatakan Bata memiliki struktur pabrik yang cukup besar berada di wilayah strategis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Situasi kenaikan upah menambah beban biaya yang besar. Sementara pemasukannya relatif menurun, kemudian mungkin bahan baku impor di tengah situasi nilai tukar rupiah melemah ke dolar Amerika," paparnya.

Selain pemasaran dalam negeri, perusahaan juga harus gencar memasarkan ke luar. "Saya enggak tahu apakah Bata melakukan ekspor. Setahu saya memang pasar ekspor tertahan, terutama tekstil produksi alas kaki secara global mengalami penurunan," ujarnya. Sehingga harus ada penguatan pasar domestiknya.

Tauhid mengatakan dari kasus kebangkrutan Bata ini, perusahaan lain bisa mengambil pembelajaran yakni meningkatkan inovasi dengan mengikuti selera market untuk persaingan kompetitor lain, melihat karakteristik pasar dan harga pasar tidak hanya memberikan harga murah saja. "Harus dipelajari karakteristik target market-nya agar tidak gulung tikar," ucapnya.

Kemudian, menurutnya manufaktur perusahaan harus fleksibel mencari celah di mana lokasi dengan biaya produksi seminimal mungkin. "Ya harus mengejar lokasi-lokasi industri yang minim cost. Kemudian memperluas pasar tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri. Itu saya kira yang paling kunci," ujarnya.

Pilihan Editor: Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

1 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.


Rupiah Melemah, Aprisindo: Industri Berorientasi ekspor Diuntungkan

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Melemah, Aprisindo: Industri Berorientasi ekspor Diuntungkan

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa menguntungkan industri yang berorientasi ekspor. Menurut Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).


LPEM UI Beberkan Dampak Rupiah Jeblok: Perlambatan Ekspansi Industri Makin Parah

8 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
LPEM UI Beberkan Dampak Rupiah Jeblok: Perlambatan Ekspansi Industri Makin Parah

LPEM FE UI menyebut nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS memperparah pelambatan industri khususnya yang bergantung pada impor.


Pelemahan Rupiah Berimbas pada Biaya Operasional, Kadin Imbau Industri Ambil Langkah Antisipatif Jangka Pendek

10 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, Arsjad Rasjid saat melakukan konferensi pers dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Pelemahan Rupiah Berimbas pada Biaya Operasional, Kadin Imbau Industri Ambil Langkah Antisipatif Jangka Pendek

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah menimbulkan ancaman terhadap rantai pasok. Hal ini berimbas pada peningkatan beban biaya operasional perusahaan.


Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indef: Mustahil Dicapai dengan Kebijakan Saat Ini

11 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indef: Mustahil Dicapai dengan Kebijakan Saat Ini

Pemerintahan Prabowo Subianto dinilai tak mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga mencapai target 8 persen dengan kebijakan saat ini. Kenapa?


Luhut Targetkan Pembangunan Kawasan Industri Senilai USD 132 Miliar di Kaltara Rampung dalam 4 Tahun

12 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) menerima gelar Honorary Professor (Profesor Kehormatan) dari Tsinghua University di Beijing, China, Kamis (13/6). ANTARA/HO-Kemenko Marves
Luhut Targetkan Pembangunan Kawasan Industri Senilai USD 132 Miliar di Kaltara Rampung dalam 4 Tahun

Menteri Luhut menargetkan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara atau Kaltara bisa rampung dalam empat tahun.


Diminta Laporkan Kerugian akibat Aturan Impor, Bos Industri Tekstil: Ombudsman Harusnya Inisiatif Investigasi

14 hari lalu

Pekerja mengatur benang-benang untuk corak di mesin tenun sebuah pabrik kain sarung di Kampung Balekambang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 Maret 2024. Utilitas industri tekstil kecil dan menengah akan sangat terbantu setelah pemerintah mengeluarkan aturan baru yang membatasi impor tekstil dan produk tekstil. TEMPO/Prima mulia
Diminta Laporkan Kerugian akibat Aturan Impor, Bos Industri Tekstil: Ombudsman Harusnya Inisiatif Investigasi

Direktr API, Danang Girindrawardana, menyebut Ombudsman seharusnya peka dan berinisiatif menginvestigasi aturan impor yang merugikan industri tekstil.


Produsen Sepatu Bocorocco Dominan Pakai Bahan baku Lokal, tak Terimbas Penahanan Barang di Pelabuhan

28 hari lalu

Owner sepatu kulit Bocorocco, Ridwan Saidbun (tengah) menggelar soft launching  bisnis multi level marketing (MLM) Bocorocco entrepreneur di Mall Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan pada Sabtu, 1 Juni 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani.
Produsen Sepatu Bocorocco Dominan Pakai Bahan baku Lokal, tak Terimbas Penahanan Barang di Pelabuhan

Produsen sepatu kulit Bacorocco menyetujui soal perubahan Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2024 soal kebijakan dan pengaturan izin impor di mana ada beberapa komoditas barang dibebaskan dari pertimbangan teknis.


Marak PHK di Mana-mana, Pemerintah Justru Tarik Uang Pekerja Lewat Tapera

30 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Marak PHK di Mana-mana, Pemerintah Justru Tarik Uang Pekerja Lewat Tapera

Di tengah banyaknya PHK massal, pemerintah akan menarik uang pekerja lewat Tapera.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Ditutup di Level 7,257,7, Saham GoTo Paling Banyak Diperdagangkan

32 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Ditutup di Level 7,257,7, Saham GoTo Paling Banyak Diperdagangkan

IHSG berhasil naik cukup tinggi di sesi pertama pada Selasa, 28 Mei 2024.