TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terbilang moncer meskipun layanannya sempat 'error' atau mengalami gangguan selama berhari-hari.
Analis dari Central Capital Futures Wahyu Tri Laksono mengatakan sektor keuangan secara umum lumayan naik kemarin. Khususnya BRIS, kata dia, memang emiten ini sedang cantik tahun ini dan setahun ke belakang.
"Sepekan ini juga mantap. Lagi wangi nih emang. Padahal, mereka ini kena kasus gangguan layanan perbankan tak hanya di ATM, mobile banking dan internet banking BSI selama hampir sepekan ini," kata Wahyu pada Tempo melalui keterangan tertulis pada Minggu, 14 Mei 2023.
Bahkan, lanjut dia, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ikut bersuara dengan meminta BSI menyelesaikan audit forensik. Namun, Wahyu menilai harga BRIS semakin naik setelah terjadi perbaikan sistem IT-nya.
"Pemulihan cepat ini direspons positif oleh pasar, yang membuat saham BRIS naik pada Jumat kemarin. Tercatat saham BRIS lompat lebih dari 3 persen ke Rp 1.810, investor asing juga melakukan pembelian bersih Rp 35,7 miliar di pasar reguler," tutur Wahyu.
Lebih lanjut, dia menilai gangguan yang terjadi pada layanan BSI tidak berpengaruh pada kinerja saham BRIS. Sepanjang pekan ini, kata dia, BRIS tercatat menguat 3,34 persen dengan investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 139,3 miliar.
Wahyu menjelaskan pada kuartal I 2023 laba bersih BSI melesat 47 persen dibandingkan periode yang sama 2022 yaitu Rp 987,68 miliar. Selain itu, dia menilai pertumbuhan aset dan dana BSI doubel digit.