Bahkan, kata dia, pembiayaan tumbuh 20,15 persen, DPK atau Dana Pihak Ketiga 12,88 persen, gross NPF atau Non Performing Loan 2,36 persen, sementara net-nya hanya 0,54 persen.
"Dengan hasil tersebut, pergerakan saham BSI pun terbilang impresif sepanjang tahun ini. Artinya, pasar yakin BRIS mampu terus menunjukkan kinerja yang baik," ujar Wahyu.
Dia memaparkan, tercatat sepanjang tahun ini saham BRIS sudah melesat lebih dari 40 persen. Sementara pelemahan 25 persen pada 2022 pun sudah dibalikkan. "Jadi ya memang lagi wangi, masih potensial naik," tutur dia.
Menurut Wahyu, jika BRIS break and hold di atas 1.820 berpotensi bullish continue 1.900 dengan target utama 1.955. Namun, jika break and hold di atas 1.955 maka potensial testing higher terkuat di 2.230.
Sejalan dengan Wahyu, analis dari Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan ada peningkatan kinerja saham BRIS pada Jumat, 12 Mei 2023.
"Kalau saya lihat dari kinerja harga saham BRIS memang mengalami uptrend. Nanti bisa dilihat secara historical datanya," kata Nafan pada Tempo, Minggu.
Di sisi lain, lanjut dia, kenaikan kinerja BRIS sangat dipengaruhi oleh katalis positif dari kinerja fundamental yang positif. "Kalau dari sisi fundamentalnya, memang kinerjanya (BRIS) positif," ujar Nafan.
Ditanya perihal sentimen terhadap BRIS karena layanan BSI error berhari-hari, Nafan menjawab yang terpenting dilihat tren dan kinerja BRIS.
Pilihan Editor: Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah di Posisi 6.707,76