TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan seluruh kilang Pertamina sudah siap meningkatkan produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan selama periode Lebaran 2023. Menurutnya, seluruh pemeliharaan sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum ramadan tiba.
"Semua kilang ready untuk produksi sesuai kapasitas," kata Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa, 11 April 2023. "Untuk menjaga tambahan demand, kami menambah produksi di kilang."
Untuk menambah produksi, kapasitas minyak mentah atau crude oil pun ditingkatkan sebanyak 1,6 juta barel selama sebulan masa siaga ini. Jika sebelumnya crude oil hanya disipakan 27,8 juta barel, kini menjadi 29,4 juta barel. Produksi bahan bakar minyak atau BBM yang dilakukan juga bzkal menyesuaikan kebutuhan.
"Gasoline kami tambah, gas oil sedikit dikurangi, dan avtur ditambah," kata Nicke Widyawati.
Pasalnya, Pertamina memproyeksikan peningkatkan permintaan gasoline secara umum 10 persen dan avtur sekitar 7,4 persen. Sementara permintaan gas oil diperkirakan turun sekitar 7 persen.
"Karena sebelum dan setelah Lebaran biasanya tidak ada pengangkutan karena ada pembatasan," kata Nicke Widyawati.
Selain itu, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina bakal fokus memantau tiga daerah selama momen siaga Lebaran 2023. Pertama, lokasi wisata karena masyarakat menggunakan waktu libur Lebaran untuk berwisata. Kedua, jalur mudik yang juga menjadi jalur logistik. Ketiga, daerah rawan bencana.
Pertamina mengamankan ketiga lokasi tersebut dengan merencanakan tiga skema. "Pertama, supply berdasarkan kondisi normal. Kemudian gunakan skema alternatif ketika terjadi bencana dan gunakan skema emergency," ujar Nicke Widyawati.
Pilihan Editor: Setelah Jasa Marga, Hutama Karya Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen Periode Mudik Lebaran 2023