TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mewanti-wanti pelaku wisata maupun pelaku ekonomi kreatif untuk tidak memanfaatkan situasi lonjakan kunjungan wisata saat libur Lebaran 2023. Misalnya, dengan memasang tarif jauh lebih mahal.
"Kalau digetok, mereka kapok. Kala dikejar-kejar, mereka lari. Mereka tidak akan kembali," ujar Sandiaga ketika ditemui wartawan di Kantor Kemenparekraf, Senin, 10 April 2023.
Sandiaga meminta pelaku wisata dan ekonomi kreatif untuk fokus memberikan pelayanan wisata berkualitas dan berkelanjtuna. Dengan begitu, bisa memberikan pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi wisatawan.
"Seandainya ada pelanggaran, kami instruksikan agar ditindak tegas dan dibina, sehingga tidak berulang kejadian yang ketika ada lonjakan kunjungan justru malah digetok harga maha," ucap Sandiaga.
Sandiaga menargetkan perputaran ekonomi senilai Rp 100 triliun hingga Rp 150 trilun selama momen libur Lebaran 2023. Hal ini seiring meningkatnya pergerakan orang dari 85,5 juta menjadi 123,8 juta orang, sebagaimana diprediksi Kementerian Perhubungan. Pihaknya juga memastikan destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif sudah siap menampung lonjakan kunjungan.
"Kami harap 25 hingga 30 persen pergerakan wisatawan nusantara terjadi saat Lebaran 2023. Ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan," kata dia.
Ihwal berlibur saat Lebaran 2023, sebelumnya Sandiaga telah mengimbau para pemudik untuk mengunjungi destinasi wisata di kampung halamannya. "Dan berkontribusilah kepada ekonomi lokal dengan mengonsumsi kuliner daerah dan produk ekonomi kreatifnya," ujar Sandiaga, Senin, 3 April 2023.
Oleh karena itu, demi kelancaran perjalanan, Sandiaga mengimbau pemudik menyiapkan segala hal sebaik mungkin. Terutama soal kesiapan kendaraan yang akan digunakan. Sandiaga juga mengimbau pemudik untuk beristirahat dengan cukup, sehingga bisa melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman.
"Pastikan kendaraan yang digunakan andal. Jangan mengemudi lebih dari 12 jam," kata Sandiaga. "Jangan tidur di mobil, tapi cari tempat untuk istirahat, seperti desa wisata atau fasilitas lainnya."
Pilihan Editor: Luncurkan Bansos Beras untuk 21,3 Juta Keluarga, Jokowi: Kualitas Berasnya Baik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini