Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stok Defisit, Ini Upaya Badan Pangan Perpanjang Masa Kedaluwarsa Bawang dan Cabai

image-gnews
Aktivitas pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Komoditas bawang, cabai, gula, dan telur ayam mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. TEMPO/Muhammad Hidayat
Aktivitas pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Komoditas bawang, cabai, gula, dan telur ayam mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menuturkan saat ini pasokan bawang merah dan cabai rawit merah sedang defisit. Karena kondisi curah hujan dan tanah yang membuat masa kedaluwarsa dua bahan pangan tersebut menjadi pendek.

Untuk menanganinya, ia berujar Badan Pangan Nasional akan mendorong percepatan mobilitas dua komoditas tersebut. "Hari ini memang yang stoknya defisit adalah bawang merah dan cabai rawit merah. Kedua barang ini juga setiap hari kami lakukan mobilisasi, kami kerjakan semua," ujar Arief di kantor Badan Pangan, Jakarta Selatan pada Kamis, 30 Juni 2022. 

Menurut dia, karena masa kedaluwarsa atau shelf life cabai pendek maka Badan Pangan Nasional akan melakukan distribusinya melalui jalur udara. Ia mengaku telah bekerja aama dengan beberapa maskapai, sehingga dalam satu kali penerbangan bisa mengangkut dua sampai tiga ton.  

"Kami kirimkan lewat udara, kami kerja sama juga dengan airlines, sehingga satu airlines itu bisa mengangkut sekitar 2-3 ton karena keterbatasan," kata Arief.

Lebih lanjut, pihaknya bersama dengan Kementerian Pertanian memprediksi bahwa pada bulan Juli pasokan cabai rawit merah maupun bawang akan kembali normal. Ia mengatakan, di Pasar Kramat Jati kebutuhan cabai rawit merah dan bawang bisa mencapai 30 hingga 32 ton. Namun dengan strategi tadi, Badan Pangan Nasional dapat mengirimkan pasokan sebanyak tiga sampai lima ton setiap hari. 

"Percayalah bahwa hitungan kami dengan teman-teman Kementan bulan Juli itu akan kembali normal," tuturnya.

Arief mengaku telah bertemu dan berdiskusi dengan asosiasi petani cabai. Dari hasil diskusi tersebut, ia menyarankan pada petani di Jakarta agar melakukan cara alternatif agar tidak bergantung pada kondisi cuaca dan tanah. 

"Kemarin ketemu juga dengan asosiasi cabai. Sebenarnya walaupun ini ranahnya di teman-teman Kementan, untuk produksi bisa juga dilakukan dengan green house, mengatur pola tanam, memperluas lahan sehingga tidak bergantung dari hujan, cuaca dan tanah. Ini bisa menjadi alternatif," kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun selama ini pasokan bawang merah di Jakarta, kata dia, berasal dari Brebes, dan Nganjuk. Kemarin, Badan Pangan Nasional juga mencoba mengambil pasokan dari Bima. "Memang kita coba terus menyiapkan," ucapnya.

Sementara itu, selain mengatur pola tanam, menurutnya cara terbaik adalah menyiapkan cadangan pasokan. Untuk mempersiapkan cadangan bawang merah dan cabai rawit merah, diperlukan teknologi untuk memperpanjang masa kedaluwarsanya.

Selama belum mampu mengatur pola tanam, kata dia, diperlukan teknologi yang bisa memperpanjang shelf life hingga lima sampai tiga bulan. Ia mengaku Badan Pangan Nasional sedang mencari instrumen teknologi yang tepat untuk itu.

"Kita harus punya cadangan, sehingga perlu teknologi untuk melakukan penyimpanan. Sampai hari ini kami sedang mencari teknologinya," tutur Arief. 

Ia menyebutkan pencarian teknologi itu menjadi tantangan bagi Badan Pangan Nasional. Sejauh ini teknologi yang sudah dicoba adalah CAS. Teknologi itu juga dimiliki Badan Urusan Logistik (Bulog) di Brebes.

"Ke depan kami harus cari lagi untuk teknologi penyimpanan bawang merah dan cabai rawit merah," kata Arief.

Baca Juga: Bank Indonesia Prediksi Cabai dan Bawang Sumbang Inflasi Juni 2022

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.


Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

4 hari lalu

Warga tengah beraktivitas pagi di bantaran rel kereta kawasan Cideng, Jakarta, Rabu 7 Februari 2024. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen pada 2024, setelah mengalami penurunan 1,12 persen pada 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.


BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

11 hari lalu

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id
BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.


Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

16 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut lonjakan kemungkinan terjadi akibat para pedagang pasar belum kembali dari mudik Lebaran 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

19 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.


Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

20 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.


Harga Bawang Merah Melesat karena Gagal Panen, Ikappi Minta Percepat Distribusi

21 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Bawang Merah Melesat karena Gagal Panen, Ikappi Minta Percepat Distribusi

Ikappi menyayangkan kondisi curah hujan yang tinggi di beberapa daerah sehingga membuat gagal panen dan memicu kenaikan harga bawang merah.


Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

21 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

22 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

22 hari lalu

Buruh tani memanen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.