TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa 24 Maret 2020 pukul 09.00 terpantau menguat 85 poin. Artinya rupiah menguat 0,51 persen dari Rp 16.575 per dolar AS menjadi Rp 16.490 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terpantau melemah 0,673 poin atau 0,66 persen ke level 101,814 pada pukul 08.52 WIB.
Sebelumnya, saat dibuka pada pukul 08.00, nilai tukar rupiah di pasar spot rebound. Rupiah menguat 70 poin atau 0,42 persen ke level Rp 16.505 per dolar AS.
Selain itu, penutupan itu pun menjadi level terendah bagi rupiah sejak krisis keuangan 1998, atau dalam 22 tahun terakhir. Level saat ini juga hanya berjarak 75 poin untuk menuju level terendah rupiah sepanjang sejarah.
Secara year to date, rupiah telah terkoreksi hingga 19,58 persen. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama berada di posisi 102,754, level tertinggi sejak 2016.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa pelemahan rupiah masih disebabkan oleh lesunya minat investor asing untuk mengumpulkan aset-aset berisiko termasuk rupiah. Kecenderungan investor asing untuk melikuidasi aset dan mengumpulkan lebih banyak dolar AS telah menghantui pasar mata uang, tidak hanya di Asia tetapi juga di seluruh dunia. Kepanikan penjualan tersebut pun, bahkan terjadi untuk aset yang biasanya menjadi safe haven seperti emas.