TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan bervariatif dengan kecenderungan menguat untuk pekan ini. Nafan memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 14.730 - Rp 14.930 per dolar AS.
Baca juga: 3 Penyebab Rupiah Menguat Pekan Ini Versi BI
"Dari perspektif teknikal terlihat pola bearish pin bar pada USDIDR Weekly chart yang mengindikasikan adanya potensi apresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS," kata Nafan saat dihubungi, Ahad, 23 September 2018.
Nafan mengatakan dari perspektif fundamental terdapat faktor yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah, yaitu sentimen perang dagang AS dengan Cina dan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.
Nafan berharap dari hasil rapat tersebut, kebijakan Bank Indonesia ke depan dalam menetapkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate mampu menjaga stabilitas rupiah.
"Perubahan suku bunga acuan tergantung pergerakan rupiah. Untuk sisa tahun ini BI memiliki satu kali peluang menaikkan suku bunga," kata Nafan.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.824 pada Jumat, 21 September 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 15 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.839 pada penutupan Kamis, 20 September 2018.
Sedangkan pada 21 September 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.898 dan kurs beli Rp 14.750.