TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan pergerakan rupiah pekan depan bergerak di kisaran Rp 14.450 - Rp 14.590.
BACA:Rupiah Melemah, BI: Bukan Karena Masalah Domestik
"Perspektif teknikal terlihat pola long white body candle pada weekly chart yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS," kata Nafan saat dihubungi, Ahad, 5 Agustus 2018.
Nafan mengatakan pada pekan sebelumnya rupiah mendapatkan tekanan akibat faktor perang dagang yang terjadi antara AS dengan Cina, maupun hawkish statement Federal Open Market Committee (FOMC) sejak memberlakukan penetapan tingkat suku bunga acuan yang dipertahankan sebesar 2 persen.
Untuk pekan depan, kata Nafan data makro ekonomi dalam negeri akan banyak disorot oleh para pelaku pasar. Nafan mengatakan data Produk Domestik Bruto (PDB) yang diproyeksikan positif diyakini akan menjadi katalis positif bagi rupiah.
Meskipun demikian, ujar Nafan para pelaku pasar juga mencermati data indeks keyakinan konsumen, data cadangan devisa, data penjualan ritel yang diperkirakan menurun, beserta defisitnya current account akan berpotensi memberikan tekanan bagi rupiah.
"Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dengan Cina masih belum mereda, di mana Cina akan mengenakan besaran tarif berbeda untuk jenis produk berbeda berkisar antara 5 persen hingga 25 persen untuk impor dari AS senilai US$ 60 miliar," ujar Nafan.
Nafan mengatakan hal tersebut menanggapi rencana pemerintah AS untuk mengenakan kenaikan tarif lanjutan dengan kisaran 25 persen untuk impor dari Tiongkok senilai US$ 200 miliar.
BACA: Jokowi Minta Menterinya Serius: Negara Ini Sedang Butuh Dolar
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus di angka Rp 14.503 pada Jumat, 3 Agustus 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 57 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.446 pada penutupan Kamis, 2 Agustus 2018.
Sedangkan pada 3 Agustus 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.576 dan kurs beli Rp 14.430.