TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa bank membenarkan akan ikut masuk dalam pemberian sindikasi kredit ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) terkait dengan divestasi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI). Perbankan digandeng dalam membiayai divestasi 51 persen saham di Freeport yang nilai valuasinya diperkirakan berkisar US$3 miliar hingga US$5 miliar.
Ketika dikonfirmasi Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Wibiyoso membenarkan rencana sindikasi kredit tersebut. Dia mengatakan, perseroan akan memberikan pembiayaan ke Inalum karena induk perusahaan BUMN pertambangan itu ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Freeport.
Baca juga: Freeport Sepakat Konversi Saham Rio Tinto
Ketika ditanya porsi dan jumlah total kredit yang akan diberikan ke Inalum, Alexandra enggan memerinci. Pasalnya pemberian kredit tersebut masih dalam pembahasan yang dilakukan Inalum bersama beberapa bank yang akan ikut serta. “Belum tahu dapat alokasi berapa dari Inalum, karena ini kan sindikasi beberapa bank,” katanya Rabu, 4 Juli 2018.
Setidaknya ada 12 bank yang digandeng dalam rencana sindikasi tersebut. Adapun dari perbankan nasional ada tiga nama bank yang mencuat. Ketiganya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Namun Alexandra mengaku posisi perseroan tidak bertindak sebagai mandated lead arranger, melainkan hanya sebagai salah satu partisipan. “Saya tidak tahu jumlah (bank) ada berapa, Bank Mandiri sebagai salah satu partisipan,” ujarnya.
Simak: Darmin Jamin Divestasi Saham Freeport
Dihubungi terpisah, Direktur Business Banking CIMB Niaga Rahardja Alimhamzah tidak membantah ketika ditanya keterlibatan perseroan dalam pembiayaan ke Inalum. Hanya saja, Rahardja juga tidak memberikan pernyataan yang detail mengenai porsi kredit yang akan diambil bank yang dikuasai grup CIMB tersebut. “Belum tahu rencananya kita nanti bagaimana. Nanti kalau sudah lebih jelas ya,” katanya.
Adapun, Wakil Direktur Utama Bank BNI Herry Sidharta menuturkan belum mengetahui terkait rencana kebutuhan dana akusisi saham Freeport oleh Inalum. “Saya belum terinfo,” kata Herry.
BISNIS