Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Rate Diperkirakan Bertahan di Level 7,5%  

image-gnews
Iklan Gerakan Cinta Rupiah dari Bank Indonesia di TV. youtube.com
Iklan Gerakan Cinta Rupiah dari Bank Indonesia di TV. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat suku bunga acuan (BI rate) diperkirakan akan bertahan di level 7,5 persen yang diharapkan dapat menahan keluarnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia, ujar Kepala Ekonom Global Market Permata Bank Josua Pardede.

"Bank Indonesia diperkirakan akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada fundamentalnya. Dengan demikian, BI diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter ketat pada 2015 ini supaya defisit neraca transaksi berjalan menuju ke level yang lebih sehat," kata Josua di Jakarta, Rabu.

Pelemahan nilai tukar rupiah terus berlanjut pada Maret lalu seiring dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dan Asia. Pada Maret, rupiah terdepresiasi secara rata-rata 2,4 persen ke level Rp 13.071 per dolar AS dibandingkan rata-rata nilai tukar rupiah pada bulan sebelumnya di level Rp 12.765 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah sempat melemah ke level terendahnya yaitu Rp 13.425 per dolar AS menjelang rapat FOMC yang digelar 17-18 Maret lalu. Namun, dalam rapat tersebut gubernur bank sentral AS menyatakan masih akan memantau perkembangan data-data ekonomi AS pada kuartal II tahun ini dan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan 2015.

Josua menuturkan sinyal penundaan kenaikan suku bunga AS tersebut serta data tenaga kerja AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu pelemahan nilai tukar dolar terhadap mata uang utama dan mata uang Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hal tersebut kemudian memberikan angin segar bagi rupiah di mana rupiah kembali menguat ke level Rp 12.912 per dolar AS pada 24 Maret lalu. Namun demikian, pelaku pasar masih mewaspadai kenaikan suku bunga AS yang tinggal menunggu waktu di tahun ini," ujarnya.

Pelemahan nilai tukar rupiah pada Maret juga didorong permintaan dolar yang meningkat pada pasar domestik karena pembayaran utang luar negeri swasta.

Dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia melakukan langkah intervensi di pasar domestik dan hal itu terkonfirmasi dengan turunnya cadangan devisa pada Maret menjadi 111,6 miliar dolar AS dari 115,53 miliar dolar AS pada Februari. Di pasar keuangan juga tercatat aksi jual dana asing mencapai 3,8 miliar dolar AS sejak minggu terakhir Desember 2014.

Antara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).