TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah akan memberikan fasilitas berupa investments tax allowance untuk Hankook Tire, Co. Tahun ini pabrikan ban asal asal Korea itu mulai menanamkan modal di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Gita Wirjawan mengatakan insentif ini diberikan sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 62 tahun 2008 tentang pemberian fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di sektor tertentu. "Ini lanjutan dari penyikapan sebelumnya. Jadi sebagian nilai investasinya akan di offside sebagai ganti nilai pembayaran pajaknya," kata Gita di sela pertemuan dengan direksi Hankook di Jakarta, Kamis (20/1). Secara umum fasilitas ini akan berupa pemotongan pajak.
Fasilitas pemotongan pajak ini berbeda dengan fasilitas tax holiday yang peraturannya telah keluar beberapa waktu lalu. Meskipun jumlah investasi Hankook cukup besar, perusahaan ban terbesar di Korea dan terbesar kedua di dunia ini tidak akan diberi fasilitas tax holiday. Gita beralasan sektor industri ban bukan tergolong pionir sehingga tidak perlu diberi insentif tax holiday.
Hankook Tire, Co hari ini secara resmi mengumumkan rencana investasinya di Indonesia. Hankook akan membangun pabrik ban di Cikarang, Bekasi dengan kapasitas 6 juta ban per tahun. Nilai investasi yang ditanamkan mencapai US$1,2 miliar sampai 2018. Namun untuk pembangunan tahap pertama tahun ini, investasinya mencapai US$353 juta.
Gita mengatakan investasi Hankook diharapkan menjadi promosi investasi di Indonesia dan mampu mendongkrak pencapaian target investasi pemerintah yang mencapai Rp 2.000 triliun sampai lima tahun mendatang. Ia optimistis investasi ini tidak hanya menandakan Indonesia sebagai sasaran atraktif untuk industri otomotif, tetapi juga sebagai basis manufaktur untuk industri secara umum.
Wakil Presiden Direktur Eksekutif Hankook Hyun Bun Cho mengatakan selain Indonesia, Hankook juga merencanakan pembangunan pabrik baru di Cina. "Indonesia menjadi tempat sempurna untuk investasi karena trend investasi di Indonesia akan terus tumbuh. Demikian pula investasi Hankook di sini," katanya.
Hyun mengatakan investasi di Indonesia memiliki posisi strategis bagi Hankook. Menurutnya pabrik di Bekasi akan menjadi basis produksi Hankook di wilayah Asia Tenggara dan menghasilkan produk utama ban untuk kendaraan penumpang, bus dan truk. Pabrik ini akan mengekspor ban untuk pasar Amerika Utara dan Timur Tengah.
Pembangunan pabrik ini diharapkan rampung pada 2014, pada tahun yang sama Hankook menargetkan total produksi global 100 juta unit ban. Tenaga kerja yang diserap diperkirakan 1400 orang saat pabrik selesai dibangun dan berkembang menjadi 4200 orang sampai 2017.
Menteri Perindustrian MS. Hidayat berharap investasi ban dari Korea ini akan memancing investasi lain untuk produksi barang-barang turunan ban. "Harapan kita ini akan memicu investasi lain dari Korea terutama untuk produk-produk downstream lain," ujarnya.
Ia mengatakan ban merupakan salah satu produk andalan di sektor industri manufaktur, sekaligus produk ekspor utama. Ekspor ban terus tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir. Nilai ekspor ban untuk tahun 2010 saja mencapai lebih dari US$1 miliar dan diprediksi akan terus naik tahun ini.
Saat ini total kapasitas produksi ban di dalam negeri mencapai 50 juta unit per tahun untuk ban mobil dan 28 juta unit ban motor. Sekitar 70 persen diantaranya dikirim ke luar negeri. Investasi baru ini, kata Hidayat, merupakan salah satu cara untuk mendorong pengembangan industri downstream (hilir) di sektor agro dan mengurangi ekspor karet alam mentah.
KARTIKA CANDRA