TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Perum Bulog. Selain menunjuk Wahyu Suparyono menggantikan Bayu Krisnamurthi sebagai Direktur Utama, dia menunjuk Mayor Jenderal (Purnawirawan) Marga Taufiq menjadi Wakil Direktur Utama dan Sudarsono Hardjosoekarto menjadi Direktur Human Capital menggantikan Purnomo Sinar Hadi.
Wakil Direktur Utama merupakan jabatan baru yang dibuat oleh Erick Thohir. Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan, menyoroti penunjukan Ketua Pembina Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Sulawesi Selatan, Marga Taufiq, untuk mengisi jabatan ini. “Ini menunjukkan bahwa Tim Prabowo sudah mulai menyisir tempat-tempat strategis yang dapat diisi oleh orang-orangnya,” ujar dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 September 2024.
Herry mengatakan, pengangkatan ini tak dapat dipisahkan dari langkah pemerintah menunjuk orang-orang dekat Prabowo menjadi komisaris di perusahaan pelat merah. Di antaranya, Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra, Burhanuddin Abdullah, yang ditunjuk menjadi Komisaris Komisaris Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Sebelum menjabat Wakil Direktur Utama, Marga Taufiq merupakan Staf Khusus Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Dia juga pernah menjabat Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan Pangdam XVI/Pattimura.
Menurut Herry, saat ini sedang terjadi proses orang-orang yang berada di lingkaran Prabowo akan mengganti para pemain lama di posisi-posisi strategis di luar kementerian, seperti BUMN maupun entitas milik negara lainnya. Menurut dia, persoalannya hanya menunggu waktu. “Ini sebenarnya kekonyolan yang terus berulang,” kata dia.
Mendatang, Herry menyebut tugas jajaran direksi baru Bulog adalah pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras serta logistik. Menurut dia, Bulog saat ini mempunyai reputasi kinerja yang tidak baik. Hal ini terlihat dari harga beras yang kerap tak terkendali. Dari sisi persediaan pun lemah, Bulog selalu menjadikan impor darurat sebagai solusi.
“Dengan hadirnya manajemen baru sekarang pun saya lihat tidak ikut memberikan harapan,” kata Herry.
Sementara itu Wahyu Suparyono merupakan mantan Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI). Dia menduduki jabatan itu sejak Agustus 2020 hingga September 2024. Asabri sendiri merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di sektor asuransi khusus untuk anggota TNI/Polri.
Sebelum memimpin Asabri, Wahyu telah mencatatkan karier yang cemerlang dengan menduduki sejumlah posisi strategis. Di antaranya adalah ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB. Dia menjabat sebagai pimpinan perusahaan galangan kapal itu sejak 2017.
Lalu, pada 2015 hingga 2017, dia pernah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Perusahaan Umum (Perum) Bulog. Sebelum hijrah ke Bulog, Wahyu sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sejak 2014. Kemudian pada kurun 2009–2013, Wahyu mendapatkan mandat sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III.
Setelah menjabat di sejumlah perusahaan pelat merah, kini Wahyu Suparyono dipercaya Menteri BUMN Erick Thohir untuk memimpin badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pangan, yakni Perum Bulog. Berdasarkan pengalaman kerja yang dimiliki, Wahyu bukan orang baru di Perum Bulog. Dia sebelumnya pernah menduduki jabatan tinggi di perusahaan itu, yakni sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.
Pilihan Editor: Terkini: Toyota Raize dan Innova Zenix Viral usai Ditumpangi Paus Fransiskus, Prabowo Naikkan Gaji ASN Tahun Depan