“Jadi pertanyaan (masyarakat) muncul, nasib kami setelah mengetahui apa yang bapak sampaikan semua. Kami tak punya biaya untuk usaha dan sebagainya,” kata Ali.
Ali menuturkan, Kemenparekraf harus mempertimbangkan dengan memudahkan prosesnya kepada masyarakat mengenai akses permodalan. “Mudah-mudahan dengan anggaran yang ada ini bisa dimaksimalkan, walaupun ikhtiar untuk menyampaikan penambahan (anggaran),” ujarnya.
Senada, Anggota DPR dari Fraksi NasDem Eva Stevany Rataba juga menyetujui usulan penambahan anggaran 2025 untuk Kemenparekraf. “Kami Fraksi Partai NasDem menyetujui usulan tambahan pagu anggaran Kemenparekraf 2025 untuk dibahas dan diperjuangkan teman-teman di Banggar DPR,” katanya.
Namun, ia menyoroti perihal biaya uang kuliah tunggal (UKT) di Politeknik Pariwisata yang dirasa lebih mahal, supaya bisa dijangkau masyarakat. Kemudian, kata dia, kurikulumnya juga sesuai dengan dunia usaha dan industri sehingga dapat meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan pelaku industri agar lulusannya dapat mendapatkan pekerjaan secara optimal.
“Kami juga mendorong agar SDM Kemenparekraf yang telah mengikuti pelatihan kewirausahaan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilannya bersama masyarakat juga memberikan kemudahan akses dalam pendampingan, permodalan,” ujar Eva.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan tambahan anggaran untuk pagu indikatif kementeriannya tahun 2025. “Kami menyampaikan usulan tambahan sejumlah Rp 3 triliun sekian dan teralokasi pada masing-masing satuan kerja pada isu utama yaitu peningkatan kekuatan SDM (sumber daya manusia) kita, maupun kekuatan destinasi dan beberapa program unggulan seperti program desa wisata," kata Sandiaga dalam Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan pada Kamis, 13 Juni 2024.
Sebelumnya, pagu anggaran untuk Kemenparekraf sebesar Rp 1,7 triliun. Penambahan anggaran tersebut, kata Sandiaga, diharapkan dapat memberi kemudahan bagi pemerintahan berikutnya dalam menjalankan program kerja.
Annisa Febiola berkontribusi dalam artikel ini
Pilihan Editor: Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru