Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abaikan Masyarakat Lokal, Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Sentralisasi Kebijakan Pangan

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
David Ardhian, perwakilan Konsorsium Pangan Bijak, saat memaparkan kondisi sistem pangan Indonesia yang mengabaikan sumber pangan lokal, dalam diskusi bertajuk Transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra.
David Ardhian, perwakilan Konsorsium Pangan Bijak, saat memaparkan kondisi sistem pangan Indonesia yang mengabaikan sumber pangan lokal, dalam diskusi bertajuk Transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Konsorsium Pangan Bijak menyebut kebijakan di sektor pangan selama ini mengabaikan peran masyarakat lokal. Hal itu disampaikan David Ardhian yang berbicara mewakili koalisi, dalam diskusi bertajuk Transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurut David selama ini pemerintah masih melakukan upaya penyeragaman pangan. Dia mengatakan penyeragaman pangan tersebut menyebabkan terpinggirkannya potensi pangan lokal di banyak daerah. "Kebijakan inilah yang membuat Indonesia makin tergantung pada impor pangan utama dari luar negeri," katanya. 

Untuk itu dia menilai pentingnya keterlibatan masyarakat lokal di setiap daerah dalam menumbuhkan kesadaran atas keanekaragaman sumber pangan. Ketergantungan terhadap bisa membawa Indonesia pada krisis pangan dalam waktu dekat. "Ada banyak faktor yang membuat kondisi ketahanan pangan kita kian rentan, mulai dari perubahan iklim, regenerasi petani dan alih fungsi lahan pertanian," katanya.

Peneliti Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences IPB ini mengatakan ancaman krisis pangan terjadi secara global. Untuk itu pemerintah harus berupaya untuk mnengurangi ketergantungan pada impor pangan dengan memanfaatkan keberagaman sumber pangan lokal. “Sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian yang ada saat ini,” kata David.

Di lain sisi, David melihat ketergantungan konsumsi pada beras juga tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah produksi. Dalam lima tahun terakhir, produksi beras menurun dari 33,9 juta ton pada 2018 menjadi 30,9 juta ton pada 2023. "Akibatnya kesenjangan antara produksi dan konsumsi makin lebar sehingga meningkatkan impor," ujar David.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerentanan pangan Indonesia juga terekam dalam indeks kelaparan global, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-77 dari 125 negara. Peringkat ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan indeks kelaparan tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Timor Leste. "Kasus kelaparan juga masih terjadi di Indonesia, di tengah kondisi yang seakan-akan kita menganggap kondisi pangan tidak bermasalah," katanya.

Alih-alih mencari cara untuk melepaskan ketergantungan terhadap beras, David menyayangkan rencana pemerintah yang melah menggenjot produksi pangan melalui proyek food estate. Dia menyoroti lokasi food estate yang berpotensi makin meminggirkan pangan lokal seperti di Papua.

Menurutnya pemerintahan selanjutnya harus menimbang ulang untuk melanjutkan food estate. "Seharusnya pemerintah fokus pada pengembangan pangan lokal sebagai bagian untuk peningkatan kualitas konsumsi pangan beragam, seimbang dan bergizi," katanya.

Pilihan editor: APBN 2025 Bakal Kian Berat, Politikus Nasdem Ini Berharap Menkeu Era Prabowo seperti Sri Mulyani

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PRT Akan Gelar Aksi Serentak Tuntut Pengesahan RUU PPRT

1 hari lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk UU PPRT melakukan aksi unjuk rasa mengawal Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT) di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 10 September 2024.  Setelah mengendap tanpa kejelasan hampir tiga tahun, RUU ini kemudian dijadikan RUU Inisiatif DPR pada rapat paripurna tanggal 21 Maret 2023. TEMPO/Subekti.
PRT Akan Gelar Aksi Serentak Tuntut Pengesahan RUU PPRT

PRT dan aktivis yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil akan menggelar aksi serentak menuntut pengesahan RUU PPRT, pada 17 September 2024.


Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

6 hari lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, minta tambahan anggaran Rp 68 triliun untuk kejar target swasembada pangan. Kompleks DPR, Senin, 26 Agustus 2024. Tempo/Ilona
Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

Kementerian Pertanian meminta penambahan Rp 65,9 triliun untuk anggaran 2025 kepada Komisi IV DPR. Penambahan itu disebut untuk mencapai swasembada dan lumbung pangan pada pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.


Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

10 hari lalu

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa saat unjuk rasa tolak pengesahan revisi UU Pilkada di kantor DPRD NTB di Mataram, Jumat 23 Agustus 2024. Polisi menerjunkan sedikitnya 350 personel untuk mengamankan aksi mahasiswa yang menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Pilkada. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Polri ke KPK temuan dugaan korupsi pengadaan alat pelontar gas air mata. Ingat tragedi Kanjuruhan dan Rempang?


Koalisi Masyarakat Sipil Serahkan Rekomendasi untuk SNDC: Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Kelompok Rentan

13 hari lalu

Seorang petani menunjukkan tanaman padi berumur sekitar satu bulan mati akibat kekeringan di area persawahan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa 30 Juli 2024. Sebagian sawah petani di Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo dan Kecamatan Samatiga mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Koalisi Masyarakat Sipil Serahkan Rekomendasi untuk SNDC: Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Kelompok Rentan

Koalisi Masyarakat Sipil mendorong pemerintah menjadikan momentum penyerahan dokumen kontribusi iklim dalam SNDC sebagai upaya koreksi komitmen iklim.


Sri Mulyani Sebut Prabowo Revitalisasi Sekolah, Anggaran Rp 20 Triliun untuk Perbaikan Ruang Kelas

16 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat dengan Badan Anggaram DPR di kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Sri Mulyani Sebut Prabowo Revitalisasi Sekolah, Anggaran Rp 20 Triliun untuk Perbaikan Ruang Kelas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada sejumlah program prioritas Prabowo Subianto. Salah satunya adalah revitalisasi sekolah.


Prabowo Janji Swasembada Pangan dalam 5 Tahun: Tidak Perlu Takut Siapapun di Dunia

17 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat menghadiri penutupan Kongres ke-VI PAN di Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2024. Kongres ke-VI PAN secara aklamasi menetapkan incumbent Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Prabowo Janji Swasembada Pangan dalam 5 Tahun: Tidak Perlu Takut Siapapun di Dunia

Prabowo Subianto berjanji akan membawa Indonesia swasembada pangan dalam lima tahun. Sektor energi juga bakal mandiri, bebas dari ketergantungan impor


Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

22 hari lalu

Dadan Hindayana saat menandatangani dokumen pelantikan sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus.
Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

Presiden Jokowi telah melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional pada Senin, 19 Agustus 2024


Wamentan Sudaryono Sebut Peringatan HUT RI ke-79 jadi Momen Penting bagi Kedaulatan Pangan

26 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/7/2024), usai dilantik. ANTARA/Yashinta Difa
Wamentan Sudaryono Sebut Peringatan HUT RI ke-79 jadi Momen Penting bagi Kedaulatan Pangan

Wamentan Sudaryono memimpin Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di halaman upacara Kantor Kementerian Pertanian


Koalisi Masyarakat Sipil Desak Informasi Publik Ungkap Fakta Dugaan Impor Produk Israel ke Indonesia

29 hari lalu

Massa Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat Palestina (SMURP) melakukan Aksi Kebangkitan Nasional di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta, Senin, 20 Mei 2024. Dalam aksinya SMURP menyerukan ganti produk terafiliasi Israel dengan Produk Nasional. TEMPO/Subekti
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Informasi Publik Ungkap Fakta Dugaan Impor Produk Israel ke Indonesia

Koalisi Masyarakat Sipil desak transparansi perdagangan Indonesia dan Israel, bagaimana tuntutannya?


Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

36 hari lalu

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugroho menyerahkan beras Bantuan Pangan kepada salah seorang perwakilan PBP dalam seremoni penyaluran Bantuan Pangan Tahap III di Kompleks Pergudangan Bulog Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024. Dokumen Kantor Cabang Bulog Surakarta
Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Surakarta memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun 2024 bahkan sampai musim panen berikutnya tahun depan. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta sekitar 25 ribu ton.