Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

image-gnews
Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). TEMPO/S. Dian Andryanto
Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). TEMPO/S. Dian Andryanto
Iklan

Pada 2018, kemasan produk milik Alan Efendhi yang dinamainya Rasane Vera terus diperbaiki dengan dukungan Pemda Gunungkidul dan Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN).  Yang sebelumnya produk minuman aloe vera hanya bisa bertahan 3 hari kemudian mampu daya tahannya sampai 6 bulan. Dengan begitu, Alan bisa meluaskan pemasarannya hingga ke berbagai daerah.

“Pemberdayaan masyarakat pun makin luas, di Sleman hingga daerah Bayat, Klaten mitra petani terus bertumbuh,” ujar tokoh inspiratif ini.

Bagaimana dengan masyarakat sekitar yang semula meragukannya? Setelah bisa menjual produk dengan kualitas bagus, masyarakat pun mulai percaya bahwa aloe vera yang dianggap remeh itu bisa memberikan dampak ekonomi.

“Dulu saudara terdekat saya beri bibit, kemudian setelah panen saya serap. Masyarakat tidak perlu dipaksa, kemudian mereka mulai menanam dan hasilnya bisa saya serap juga. Mereka melihat hasil, terlebih aloe vera ini tak perlu menanam di lahan subur, tak perlu banyak perawatan, tidak perlu pestisida karena tidak punya hama fungisida, Saat kemarau, cukup disiram 3-4 hari sekali, pemupukan 6 bulan sekali cukup dengan pupuk kandang,” kata Alan.

Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera di Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO/S. Dian Andryanto

Bukan hanya melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar dalam bentuk budidaya aloe vera, tapi Alan telah mengembagkan daerahnya dengan mendirikan Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera. Banyak kalangan dari sekolah hingnga kampus bahkan organisasi masyarakat datang ke sini dari berbagai daerah untuk belajar mengembagkan aloe vera mulai dari cara menanam hingga menjadi berbagai produk layak jual.

“Masyarakat sekitar, khususnya anak-anak muda di sini saya libatkan jika ada rombongan yang datang ke Aloe Land ini,” kata dia.

Alan berharap, perusahaan Mount Vera Sejati miliknya makin besar sehingga ia produksi lebih meningkat. Dengan begitu, mitra petani bertambah, dan tujuan pemberdayaannya akan berhasil.

“Pada awalnya mitra hanya 25 orang dari KWT (kelompok wanita tani), kemudian kelompk inti 75 orang plasma, kini dari data terakhir ada 125-130 orang tergabung dalam KWT atau perorangan,” katanya. Usaha sampingan yang dilakukan kebanyakan ibu rumah tangga itu berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga. Aloe vera berdasarkan bobot dan kesempurnaan tiap pelepahnya dibagi dalam  grade A dan grade B bisa diserapnya. “Kemampuan saya sekarang per hari 500 kilogram,” ujarnya.

Berbagai produk dari aloe vera pun tak lagi sebatas minuman lidah buaya dengan berbagai varian rasa seperti melon dan lemon, tapi juga keripik, permen, hingga minyak gosok dari bahan aloe vera. Penjualannya pun sudah ke berbagai toko oleh-oleh sekitar Yogyakarta hingga luar kota. Kulit aloe vera ada yang menjadi keripik dan ada yang kemudian menjadi kompos untuk pupuk tanaman aloe vera itu sendiri, artinya tak ada yang terbuang percuma.

Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). Foto: Alan Efendhi

Usahanya itu kemudian berbuah beberapa penghargaan antara lain penerima apresiasi kategori kewirausahaan Astra Satu Indonesia Awards 2023. Juga, Krenovamaskat (2019), Wakil Provinsi Kategori Kewirausahaan Astra Satu Indonesia Awards 2021, Finalis Zona Kategori Boga Wirausaha Muda Mandiri 2020, Penghargaan Pemuda Berprestasi Kabupaten Gunungkidul 2022,  Young Ambassador Program Yess Kementerian Pertanian 2023, Juara Harapan 1 Talenta Wirausaha BSI Kategori Berdaya 2023, dan  yang terbaru Penghargaan UMKM Milenial Inspiratif 2024 RB PLN.

Alan Efendhi selaku CEO Rasane Vera berharap usahanya dapat menjadi produk ikonik Gunungkidul, seperti Carica di Dieng dan Apel di Malang. “Saya ingin Rasane Vera menjadi pelopor terbangunnya kluster industri aloe vera di DIY. Prioritas saya dan tim sekarang adalah  mengoptimalkan Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu,” katanya.

IFS adalah sebuah model pertanian yang mengintegrasikan tiga  sub-sistem pertanian dalam arti luas, yaitu peternakan, pertanian dan perikanan. Dengan demikian limbah dari masing-masing sub-sistem pertanian bisa dimanfaatkan oleh sub-sistem yang lain. Agar terus bertahan dan tumbuh Alan berencana untuk membuka pintu bagi para investor yang berniat mendukung bisnisnya menggunakan metode syariah atau bagi hasil.

Pilihan Editor: Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

12 jam lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.


Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

20 jam lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.


Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

21 jam lalu

Kepolisian Resort Kota Yogyakarta mengamankan bus pariwisata yang mengangkut wisatawan asal Gresik Jawa Timur yang menabrak pengendara motor hingga tewas di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024. Dok. Polresta Yogyakarta
Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

2 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

2 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

2 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

3 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024