Pada 2018, kemasan produk milik Alan Efendhi yang dinamainya Rasane Vera terus diperbaiki dengan dukungan Pemda Gunungkidul dan Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN). Yang sebelumnya produk minuman aloe vera hanya bisa bertahan 3 hari kemudian mampu daya tahannya sampai 6 bulan. Dengan begitu, Alan bisa meluaskan pemasarannya hingga ke berbagai daerah.
“Pemberdayaan masyarakat pun makin luas, di Sleman hingga daerah Bayat, Klaten mitra petani terus bertumbuh,” ujar tokoh inspiratif ini.
Bagaimana dengan masyarakat sekitar yang semula meragukannya? Setelah bisa menjual produk dengan kualitas bagus, masyarakat pun mulai percaya bahwa aloe vera yang dianggap remeh itu bisa memberikan dampak ekonomi.
“Dulu saudara terdekat saya beri bibit, kemudian setelah panen saya serap. Masyarakat tidak perlu dipaksa, kemudian mereka mulai menanam dan hasilnya bisa saya serap juga. Mereka melihat hasil, terlebih aloe vera ini tak perlu menanam di lahan subur, tak perlu banyak perawatan, tidak perlu pestisida karena tidak punya hama fungisida, Saat kemarau, cukup disiram 3-4 hari sekali, pemupukan 6 bulan sekali cukup dengan pupuk kandang,” kata Alan.
Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera di Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO/S. Dian Andryanto
Bukan hanya melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar dalam bentuk budidaya aloe vera, tapi Alan telah mengembagkan daerahnya dengan mendirikan Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera. Banyak kalangan dari sekolah hingnga kampus bahkan organisasi masyarakat datang ke sini dari berbagai daerah untuk belajar mengembagkan aloe vera mulai dari cara menanam hingga menjadi berbagai produk layak jual.
“Masyarakat sekitar, khususnya anak-anak muda di sini saya libatkan jika ada rombongan yang datang ke Aloe Land ini,” kata dia.
Alan berharap, perusahaan Mount Vera Sejati miliknya makin besar sehingga ia produksi lebih meningkat. Dengan begitu, mitra petani bertambah, dan tujuan pemberdayaannya akan berhasil.
“Pada awalnya mitra hanya 25 orang dari KWT (kelompok wanita tani), kemudian kelompk inti 75 orang plasma, kini dari data terakhir ada 125-130 orang tergabung dalam KWT atau perorangan,” katanya. Usaha sampingan yang dilakukan kebanyakan ibu rumah tangga itu berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga. Aloe vera berdasarkan bobot dan kesempurnaan tiap pelepahnya dibagi dalam grade A dan grade B bisa diserapnya. “Kemampuan saya sekarang per hari 500 kilogram,” ujarnya.
Berbagai produk dari aloe vera pun tak lagi sebatas minuman lidah buaya dengan berbagai varian rasa seperti melon dan lemon, tapi juga keripik, permen, hingga minyak gosok dari bahan aloe vera. Penjualannya pun sudah ke berbagai toko oleh-oleh sekitar Yogyakarta hingga luar kota. Kulit aloe vera ada yang menjadi keripik dan ada yang kemudian menjadi kompos untuk pupuk tanaman aloe vera itu sendiri, artinya tak ada yang terbuang percuma.
Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). Foto: Alan Efendhi
Usahanya itu kemudian berbuah beberapa penghargaan antara lain penerima apresiasi kategori kewirausahaan Astra Satu Indonesia Awards 2023. Juga, Krenovamaskat (2019), Wakil Provinsi Kategori Kewirausahaan Astra Satu Indonesia Awards 2021, Finalis Zona Kategori Boga Wirausaha Muda Mandiri 2020, Penghargaan Pemuda Berprestasi Kabupaten Gunungkidul 2022, Young Ambassador Program Yess Kementerian Pertanian 2023, Juara Harapan 1 Talenta Wirausaha BSI Kategori Berdaya 2023, dan yang terbaru Penghargaan UMKM Milenial Inspiratif 2024 RB PLN.
Alan Efendhi selaku CEO Rasane Vera berharap usahanya dapat menjadi produk ikonik Gunungkidul, seperti Carica di Dieng dan Apel di Malang. “Saya ingin Rasane Vera menjadi pelopor terbangunnya kluster industri aloe vera di DIY. Prioritas saya dan tim sekarang adalah mengoptimalkan Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu,” katanya.
IFS adalah sebuah model pertanian yang mengintegrasikan tiga sub-sistem pertanian dalam arti luas, yaitu peternakan, pertanian dan perikanan. Dengan demikian limbah dari masing-masing sub-sistem pertanian bisa dimanfaatkan oleh sub-sistem yang lain. Agar terus bertahan dan tumbuh Alan berencana untuk membuka pintu bagi para investor yang berniat mendukung bisnisnya menggunakan metode syariah atau bagi hasil.
Pilihan Editor: Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan