Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

YLBHI Nilai Perjuangan Warga Rempang Simbol Perlawanan Melawan Eksploitasi Kapitalisme

image-gnews
Puluhan masyarakat Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi di Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina pada Rabu, 15 Agustus 2024. Mereka menyerukan penolakan atas proyek pembangunan Rempang Eco-City di wilayah mereka. Tempo/Adil Al Hasan
Puluhan masyarakat Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi di Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina pada Rabu, 15 Agustus 2024. Mereka menyerukan penolakan atas proyek pembangunan Rempang Eco-City di wilayah mereka. Tempo/Adil Al Hasan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, menilai perjuangan masyarakat Rempang dalam menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City sebagai bagian dari gerakan global melawan eksploitasi kapitalisme yang semakin mengancam hak-hak masyarakat lokal di berbagai belahan dunia. Isnur menegaskan isu yang dihadapi masyarakat Rempang bukan hanya masalah lokal, tetapi bagian dari perjuangan universal yang juga terjadi di negara lain.

“Persoalan di Rempang bukan hanya soal Indonesia, ini soal masalah universal. Ini masalah global. Ini masalah yang terjadi di Amazon juga, di Afrika dan negara-negaranya,” tegas Isnur dalam konferensi pers bertema Rempang Belum Tumbang, Tolak PSN Rempang Eco-City yang diadakan di kantor Eksekutif Nasional Walhi, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Agustus 2024.

Di Amazon, masyarakat adat seperti suku Yanomami menghadapi ancaman serius dari deforestasi, perambahan lahan, dan aktivitas penambangan ilegal. Mengutip laman United Nations Human Rights, penambangan emas, yang dikenal sebagai garimpeiros, telah merusak hutan dan mencemari sungai dengan merkuri yang sangat merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat adat. Aktivitas ini tidak hanya menghancurkan ekosistem lokal tetapi juga membawa penyakit, seperti malaria, dan meningkatkan malnutrisi di kalangan masyarakat yang bergantung pada hutan untuk pangan mereka.

Selain itu, di bawah pemerintahan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat semakin dilemahkan. Bolsonaro terang-terangan mendukung eksploitasi hutan Amazon untuk kepentingan ekonomi, meskipun hal tersebut melanggar hukum yang melindungi wilayah adat. Ini menciptakan situasi di mana masyarakat adat harus berjuang keras untuk mempertahankan tanah mereka dari perambahan dan eksploitasi.

Di Kenya, negara Afrika bagian Timur, masyarakat adat Ogiek telah lama menghadapi ancaman pengusiran dari tanah leluhur mereka di Hutan Mau, sebuah kawasan hutan yang menjadi sumber utama mata pencaharian dan identitas budaya mereka. Amnesty International menyebut Pemerintah Kenya berupaya mengusir masyarakat adat Ogiek dengan alasan konservasi lingkungan, meskipun komunitas ini telah hidup selaras dengan alam selama berabad-abad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Isnur, fenomena ini menunjukkan pola eksploitasi yang sama di Indonesia, di mana pemerintah dan perusahaan besar bekerja sama untuk mengeruk kekayaan alam tanpa memedulikan dampaknya terhadap penduduk lokal. Dia menyamakan pendekatan pemerintah Indonesia terhadap wilayah seperti Rempang dengan praktik-praktik kolonial di masa lalu, yang menganggap wilayah-wilayah tertentu sebagai aset yang bisa dijajah dan dieksploitasi tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat lokal maupun adat. “Jokowi, Bahlil, Luhut, memandang Halmahera, memandang Maluku, Sulawesi, persis seperti dulu para gubernur dan ratu di Belanda, memandang pulau-pulau di Halmahera,” ujar Isnur.

Isnur mengingatkan pentingnya membangun solidaritas internasional untuk mendukung perjuangan masyarakat Rempang. Dia mengajak masyarakat global untuk bersatu melawan kapitalisme yang terus menerus mengorbankan masyarakat adat dan lingkungan. “Maka mari kita bersolidaritas seluruh dunia untuk bagaimana menjaga Rempang agar bisa bertahan,” serunya.

Perlawanan masyarakat Rempang, menurut Isnur, dapat menjadi inspirasi bagi gerakan serupa di seluruh dunia yang juga berjuang melawan eksploitasi kapitalisme. Dia percaya dengan solidaritas global, masyarakat adat dan komunitas lokal bisa lebih kuat mempertahankan hak-hak mereka di tengah tekanan pembangunan yang semakin intens.

Pilihan editor: Koalisi Masyarakat Adat singgung Pidato Jokowi di HUT RI ke-19: Nawacita Hanya Tipuan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

6 hari lalu

Warga berkumpul menyaksikan spanduk Tolak PSN Rempang Eco City dibakar orang tidak dikenal. Foto Tangkapan Layar
Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

Menteri Rosan Roeslani mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sejumlah investasi yang tertunda. Termasuk di proyek Rempang Eco-City.


Satu Tahun Demo Tolak PSN Rempang Eco City, 6 Fakta dari Bentrokan yang Terjadi

6 hari lalu

Ribuan warga berunjuk rasa terkait rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka menolak rencana relokasi yang dilakukan BP Batam untuk pembangunan mega proyek Rempang Eco City, perusahaan yang berada di bawah naungan grup Artha Graha milik Tomy Winata. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Satu Tahun Demo Tolak PSN Rempang Eco City, 6 Fakta dari Bentrokan yang Terjadi

Rabu, 11 September 2024, tepat satu tahun usia aksi demo Bela Rempang di depan Kantor Badan Pengusahaan atau BP Batam.


Pemerintah Undur Rencana Relokasi Warga Pulau Rempang

8 hari lalu

Plang pengumuman proyek pembangunan rumah contoh warga terdampak PSN Rempang Eco-city dilokasi relokasi, Rabu, 10 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pemerintah Undur Rencana Relokasi Warga Pulau Rempang

Pemerintah berniat menggusur warga Pulau Rempang untuk membangun PSN Rempang Eco City. 16 kampung tua kukuh menolak relokasi pemukiman penduduk.


Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

8 hari lalu

Suasana Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 14 Agustus 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp 11,2 triliun per Juli 2024 atau mencakup 26,4 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp42,5 triliun untuk 2024. ANTARA/Fauzan
Terpopuler: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 27,8 Triliun untuk IKN, Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp 95 T

Komisi II DPR telah menyetujui usulan tambahan anggaran oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebesar Rp 27,8 triliun.


Setahun Tragedi Pulau Rempang, Siapa Sosok di Balik Proyek Rempang Eco City?

9 hari lalu

Sejumlah warga menggelar aksi solidaritas di Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 11 Oktober 2023. Warga asli dari lima kampung yakni Pasir Merah, Belongkeng, Pasir Panjang, Sembulang Tanjung, dan Sembulang Hulu yang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang tahap pertama menggelar aksi solidaritas dan doa bersama menolak untuk direlokasi. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Setahun Tragedi Pulau Rempang, Siapa Sosok di Balik Proyek Rempang Eco City?

Setahun lalu, upaya pengosongan Pulau Rempang berakhir bentrok antara warga dengan aparat TNI dan Polri. Siapa di balik proyek Rempang Eco City?


Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

9 hari lalu

Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

Setahun lalu atau tepatnya pada 7 September 2023, terjadi bentrokan antara aparat dengan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).


Rencana 1 September, Pemindahan Warga Rempang Penerima Relokasi Gagal Terlaksana

9 hari lalu

Rumah relokasi permanen yang akan diberikan pemerintah kepada warga Rempang yang menerima relokasi, Rabu, 18 Juli 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Rencana 1 September, Pemindahan Warga Rempang Penerima Relokasi Gagal Terlaksana

Mereka sudah keluar dari Pulau Rempang dengan difasilitasi BP Batam.


Tabur Bunga dan Ziarah Memori 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Tetap Tolak Penggusuran

10 hari lalu

Tetua warga Pulau Rempang memanjatkan doa di makam-makan tua untuk memperingati 1 tahun tragedi penggusuran Pulau Rempang, Jumat, 6 September 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Tabur Bunga dan Ziarah Memori 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Tetap Tolak Penggusuran

Warga Pulau Rempang mengadakan berbagai kegiatan simbolis untuk mengingat tragedi penggusuran paksa setahun lalu. Perjuangan masih berjalan.


Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

11 hari lalu

Puluhan masyarakat Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi di Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina pada Rabu, 15 Agustus 2024. Mereka menyerukan penolakan atas proyek pembangunan Rempang Eco-City di wilayah mereka. Tempo/Adil Al Hasan
Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

Melawan Lupa, Hari ini Satu 1 Tahun Tragedi Pengusuran Paksa Warga Rempang


Fakta-fakta Konflik Pulau Rempang Kembali Memanas

16 hari lalu

Puluhan masyarakat Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi di Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina pada Rabu, 15 Agustus 2024. Mereka menyerukan penolakan atas proyek pembangunan Rempang Eco-City di wilayah mereka. Tempo/Adil Al Hasan
Fakta-fakta Konflik Pulau Rempang Kembali Memanas

Konflik PSN Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau kembali memanas beberapa hari belakangan. Berikut fakta-faktanya.