TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha penukaran uang asing atau money changer berjibaku menghadapi pelaku scammer yang menyusupi data bisnis mereka di Google Maps. Para pelaku scammer itu memasang nomor telepon dan nomor WhatsApp palsu meski pemilik akun bisnis berkali-kali mengubahnya. "Saya sampai empat kali mengubah nomor, tapi pelaku menggantinya lagi," ujar Pemilik Gandaria Money Changer, Yosep Krisnawan saat dihubungi Tempo, Senin 12 Agustus 2024.
Yosep mengatakan, sudah tiga hari ini sejak Sabtu pekan lalu hingga Senin pagi ini, Ia dan lebih dari 30 pengusaha Money Changer berusaha melawan pelaku penipuan yang mengutak-atik data bisnis mereka di Google Maps itu. "Para pelalu scammer kembali mengganti nomor telepon dan WA, meski kami berulangkali menggantinya. Ada juga yang sampai mengganti 8 kali," kata Yosep.
Yosep menuturkan, dua alamat kantor cabangnya di Google Maps, masing masing di Gandaria dan kawasan SCBD Jakarta Pusat menjadi sasaran para scammer itu. "Pelaku scammer mengutak atik data bisnis di kolom alamat Google dengan mengubah nomor telepon, mencantumkan nomor WhatsApp palsu hingga mengubah titik alamat,"kata Yosep.
Yosep menuturkan, mengetahui jika data bisnis Gandaria Money Changer di Google Maps ada yang mengubah detail alamat nomor customer service dan nomor WA palsu dari pelanggan dan rekan bisnis mereka. Pelanggan, kata dia, curiga dengan informasi dan permintaan yang diberikan pelaku yang mengaku seolah olah dari Money Changer tersebut. "Modusnya pengguna jasa diminta transfer ke rekening yang mereka siapkan dengan alasan agar uangnya disiapkan dan ketika datang tinggal ambil," kata Yosep.
Sejauh ini, kata Yosep, pelanggannya belum ada yang menjadi korban penipuan. Sebab, untuk pelanggan sudah mengetahui informasi yang massif mereka sampaikan melalui group WA dan pesan berantai (broadcast) agar mewaspadai modus penipuan tersebut. "Para penipu ini sepertinya menyasar pelanggan baru," ucapnya.
Selain itu, mereka juga telah menyampaikan komplain ke Google. Mereka mempertanyakan sistem keamanan data bisnis mereka yang sangat mudah diutakatik pihak luar.
Pemilik Money Changer Peniti Valasindo, Bong Thiam Kim juga mengaku berjibaku mengganti nomor telepon dan WA yang selalu diganti pelaku scammer itu." Sudah sejak Sabtu, sampai pagi ini masih terjadi, kami edit, pelaku ganti lagi," kata Kim.
Kim mengatakan, hal ini juga terjadi pada cabang Peniti Valasindo yang berada di kawasan Kebun Jeruk Jakarta Barat dan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Menurut Kim, ia telah berulang kali membenarkan nomor WA di alamat google Peniti Valasindo, namun diubah lagi oleh para penipu tersebut.
Kim mengaku melakukan hal itu agar tidak jatuh korban penipuan akibat scammer itu. "Jangan sampai jatuh korban, kami berharap pihak berwenang segera bertindak, menangkap pelaku scammer itu,"ujarnya.
Gandaria Money Changer dan Peniti Valasindo, dua dari 30 lebih perusahaan penukaran uang asing di wilayah Jakarta, Tangerang, Bogor dan sekitarnya, yang data bisnis mereka di Google Maps diutakatik pelaku scammer.
Pilihan editor: Keppres Ibu Kota ke IKN Belum Jelas, Pemindahan ASN Tetap Mulai Oktober?