TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Alimudin mengklaim pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur hingga kini menelan investasi swasta dengan jumlah besar.
"Investasi dari swasta itu hampir Rp 60 triliun. Jangan banyak lihat yang hoaks-hoaks bahwa ini akan mangkrak, ini pembangunan tidak ada, investasi tidak ada. Semua itu saya pastikan tidak benar," ujar Alimudin pada ASN Festival 2024 di Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024, seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, sejak tahap awal hingga 2024, pembangunan IKN difokuskan untuk menyelesaikan prasarana dasar seperti air minum, jalan tol, pusat perbelanjaan, dan beberapa fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit dan pendidikan. Adapun investor swasta, kata dia, terlibat mulai dari pembangunan hotel, perumahan, mal dan lain-lain termasuk sekolah.
Dalam waktu dekat, menurut Alimudin, juga akan dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di IKN, dan ada sektor perbankan yang ikut serta. "Informasi ini perlu saya sampaikan, karena kalau orang nyinyir-nyinyir seolah-olah IKN itu harus selesai di tahun ini. Enggak, tahun ini adalah penyelesaian prasarana dasar."
Lebih jauh, ia menyebutkan OIKN segera menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat pembangunan IKN. Penyeseuaian regulasi itu dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan agar sesuai target pada 2045.
Sebab, kata Alimudin, pada dasarnya, proses pembangunan IKN masih panjang dan perlu waktu. Adapun manfaat hasil pembangunan ibu kota negara akan dapat dirasakan ketika sudah 20 tahun berlalu.
Pembangunan IKN ini, menurut dia, adalah bagian dari sejarah besar yang sedang dibentuk. "Teman-teman semua nanti akan menikmati, kami hanya menjadi bagian history the making-nya Ibu Kota Nusantara," ucapnya.
Merujuk linimasa pembangunan IKN dalam 5 tahap hingga 2045, pembangunan ibu kota baru itu membutuhkan anggaran Rp 466 triliun. Pemerintah mengalokasikannya dari APBN sebesar 20 persen atau sekitar Rp 90 triliun, sedangkan sisanya bakal mengandalkan investor.
Hingga 31 Mei 2024, pemerintah sudah mengucurkan APBN senilai Rp 72,5 triliun untuk IKN. Sementara, investasi yang dibukukan dari enam kali tahap groundbreaking baru mencapai Rp 51,3 triliun.
Selanjutnya: Berulang kali Presiden Jokowi menyebutkan...