Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

image-gnews
Acara bedah buku
Acara bedah buku "Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional: Studi Kasus Industri Pesawat Terbang" yang dinarasumberi oleh Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional Irma Indrayani (kiri), Dosen Senior Universitas Nasional Dr. Eddy Guridno (tengah), dan Dosen Senior Universitas Pelita Harapan Prof Aleksius Jemadu, Ph.D (kanan) pada Kamis 25 Juli 2024 di Gedung Exhibition, Universitas Nasional. TEMPO/Tamara Aulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia. Menurut dia, hal itu tak lepas dari sejarah perekonomian nasional yang sempat merasakan krisis moneter pada tahun 1997-1998 silam. 

Didin menyebutkan, saat krisis moneter terjadi, Dana Moneter Internasional atau IMF menjadi pihak paling membantu negara dalam hal pemulihan perekonomian Indonesia. Namun, saat itu Indonesia tidak memiliki kedaulatan yang cukup atas penggunaan dana dari IMF.

"Kenapa industri pesawat terbang tidak berlanjut di Indonesia karena pada masa krisis moneter Indonesia tidak memiliki perekonomian yang baik, walaupun dapat bantuan dari IMF, Indonesia tidak memiliki kuasa penuh dalam penggunaan dana tersebut, kondisi sedang sulit untuk memenuhi sandang ataupun pangan, sehingga industri pesawat terbang terhiraukan," kata Didin pada Kamis, 25 Juli 2024.

Pernyataan Didin disampaikan kala menyampaikan penjelasannya dalam acara bedah buku bertajuk "Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional, Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang" di Universitas Nasional yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional kemarin.

Buku yang dibedah tersebut adalah karya Irma Indrayani sebagai hasil disertasi S-3 pada saat menempuh kuliah di Universitas Nasional.

Lebih jauh, Didin menjelaskan, bahwa sejak era reformasi hingga saat ini, industri pesawat terbang di Indonesia juga tidak terlihat berkembang.

Pasalnya, sejak BJ Habibie diangkat menjadi Presiden usai Soeharto lengser, menurut Didin, pakar keilmuan pesawat terbang secara tak langsung menjadi hilang.

Hal ini seiring dengan peralihan fokus BJ Habibie dari mengembangkan teknologi ke kebijakan lain, yakni untuk memakmurkan rakyat kembali pascakrisis moneter.

Walhasil, kata Didin, momen pengembangan industri pesawat terbang di Tanah Air menjadi terlewatkan. "Indonesia tidak hanya gagal dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, namun juga gagal dalam membangunkan kembali industri pesawat terbang pada eranya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara diskusi bedah buku itu awalnya dibuka oleh Wakil Koordinator Program Doktoral Ilmu Politik di Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Eddy Guridno.

"Saya dan guru besar Unas lainnya telah menjadi saksi bagaimana Ibu," kata Eddy.

Adapun dalam buku yang bertajuk "Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional, Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang" Irma menerangkan bahkwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang membutuhkan sarana transportasi yang dapat mendukung sirkulasi nasional untuk kelancaran distribusi barang dan jasa maupun mobilitas orang.

Atau dengan kata lain, menurut Irma, sirkulasi nasional yang terdiri atas transportasi, komunikasi, dan informasi memiliki posisi strategis terhadap kelancaran dan kelangsungan pembangunan nasional. 

Di sisi lain, pada kenyataannya industri pesawat terbang jalan di tempat pada periode usai Orde Baru. "Pada Orde Baru, pembangunan industri pesawat terbang dijalankan oleh Soeharto, yang ia dikenal sebagai sosok yang kurang mempertimbangkan saran dari para teknokrat atau para pakar dibidangnya masing-masing," kata Irma yang juga merupakan dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional, seperti dikutip dari bukunya.

Kendati demikian, Irma menambahkan, pada era Soeharto, industri pesawat terbang ikut ditangani oleh BJ Habibie dan dapat mencapai puncaknya pada produksi prototype pesawat N250 di Paris Airshow pada tahun 1995.

Namun, usai Orde Baru, Indonesia mengalami krisis moneter pada 1998. Akibatnya, industri pesawat terbang tidak lagi menjadi prioritas negara karena minimnya dukungan dari berbagai pihak mulai dari kelompok elit, pemerintah, maupun para teknokrat.

Pilihan Editor: Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

19 jam lalu

Petugas bandara melambaikan tangan saat pesawat yang membawa Paus Fransiskus bersiap lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024.  Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan Toyota Innova Zenix berwarna putih dengan pelat nomor SCV 1. Rombongan yang tiba langsung menumpangi pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7780. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Berapa biaya carter pesawatnya?


Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

23 jam lalu

Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bercorak khusus yang menampilkan visual masker pada bagian moncong pesawat berada di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal
Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini. Ini sstimasi tarif carter pesawat Garuda Indonesia.


Grup AirAsia Jajaki Berbagai Sumber Pendanaan untuk Tambah Armada

1 hari lalu

Tony Fernandes. REUTERS/Romeo Ranoco
Grup AirAsia Jajaki Berbagai Sumber Pendanaan untuk Tambah Armada

Grup AirAsia tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, baik dari publik melalui bursa saham hingga lembaga perbankan, untuk menambah armada.


Terkini: Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Paus Fransiskus Lanjutkan Perjalanan ke Papua Nugini Naik Garuda Indonesia

1 hari lalu

Sebelum jatuh sakit, ekonom Faisal Basri yang kritis kepada pemerintah ini masih menyuarakan dukungannya kepada para petani di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang menolak tambang seng.
Terkini: Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Paus Fransiskus Lanjutkan Perjalanan ke Papua Nugini Naik Garuda Indonesia

Ekonom senior UI Faisal Basri pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres.


Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

1 hari lalu

CEO AirAsia Group Tony Fernandes berjalan di samping armada AirAsia Airbus A320 yang menggunakan corak
Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.


Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

1 hari lalu

Pesawat Garuda yang ditumpangi Paus Fransiskus di Bandara VVIP Soekarno-Hatta, Banten, 6 September 2024. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Garuda Indonesia mengoperasikan Airbus A330-900neo untuk menerbangkan rombongan Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus ke Papua Nugini.


Tom Lembong Kenang Faisal Basri: Beliau Aktivis Top Pasca-Jatuhnya Orde Baru Soeharto

2 hari lalu

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menjadi narasumber diskusi yang membahas kebijakan  pengelolaan BBM di Jakarta, 27 Desember 2014. Diskusi tersebut menyoroti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus BBM jenis Premium (RON 88) ke BBM RON 92 atau setara dengan pertamax agar APBN-P tidak selalu berubah tiap tahunnya. ANTARA/Andika Wahyu
Tom Lembong Kenang Faisal Basri: Beliau Aktivis Top Pasca-Jatuhnya Orde Baru Soeharto

Mantan Mendag Thomas Lembong mengenang ekonom senior Faisal Basri sebagai tokoh yang menginspirasi.


Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

2 hari lalu

Chatib Basri dan Faisal Basri. Instagram
Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

Wafatnya ekonom senior Faisal Basri hari ini membawa ingatan Eks Menteri Keuangan, Chatib Basri, kembali ke masa lampau.


BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

3 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

Fenomena deflasi selama empat bulan berturut-turut tahun ini bukanlah hal yang baru, pernah terjadi pada krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008.


Program Kerja Presiden Era Reformasi dari BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, dan Astacita Prabowo

3 hari lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Program Kerja Presiden Era Reformasi dari BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, dan Astacita Prabowo

Berikut program kerja Presiden RI era reformasi sejak BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, hingga Astacita Prabowo, Apa perbedaannya?