4. Tentukan Berapa Banyak Saham yang akan Dibeli
Anda tidak harus memulai dengan banyak uang untuk membeli saham. Meski begitu, dalam transaksi saham, Anda tidak diperbolehkan membeli hanya selembar.
Perlu dicatat, jumlah transaksi saham yang boleh dilakukan minimal 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan tersebut mengacu pada regulasi BEI sebagai lembaga yang mengatur pasar modal di Indonesia. Dengan begitu, minimal pembeli saham sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham per transaksi.
5. Pantau Pergerakan Pasar Saham
Memantau pergerakan pasar saham hukumnya wajib bagi investor pemula. Anda bisa mengamati melalui media sosial atau berita ekonomi dan bisnis untuk mengetahui pergerakan pasar. Terlebih harga saham di bursa sangat fluktuatif, sehingga harus dipantau secara serius agar akurat. Langkah ini juga dalam rangka meminimalisasi risiko investasi.
6. Ketahui Kapan Waktu Membeli
Sebelum membeli saham, Anda perlu memahami beberapa detail tentang prosesnya. Jangan membeli saham dengan uang yang akan Anda gunakan setidaknya dalam lima tahun ke depan. Sebab, harga saham pasar modal sangat fluktuatif. Bisa jadi nilai saham yang Anda beli akan turun dalam waktu lama sebelum akhirnya naik. Oleh karena itu, strategi membeli saham sangat penting agar menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.
7. Ketahui Kapan Waktu Tepat Menjual Saham
Setelah membeli, Anda juga harus mengetahui kapan akan menjual saham itu. Pada saat ingin menjual, Anda juga membutuhkan waktu yang tepat. Waktu yang ideal menjual saham adalah saat Anda membutuhkan uang. Investor jangka panjang harus memiliki strategi yang berpusat pada tujungan keuangan.
Itu artinya, Anda harus memiliki rencana untuk memulai memanfaatkan investasi dan menggunakan uang tunai yang telah Anda kumpulkan pada saat yang tepat. Ingat pula, investor akan dikenai pajak saat menjual atau membeli saham, tak peduli apakah harga saham tersebut naik atau turun.
ADIL AL HASAN | KORAN TEMPO